BAB 7 : Rumah Oma dan Kesepakatan Ayah Anak

3K 224 5
                                    


Sangat berterima kasih kepada orang-orang yg menghargai karya ini dengan VOTE + KOMEN( ◜‿◝ )♡

happy reading❤️

****

07. Rumah Oma dan Kesepakatan Ayah Anak

Rendra memarkirkan mobilnya di perkarangan rumah desa setelah menempuh perjalanan yang panjang. Sampai-sampai Lisa tertidur di mobil saking lamanya. Rendra menengok ke Lisa yang tertidur pulas, ia tersenyum saat melihat wajah garang itu berubah lugu saat tertidur.

"Lisa."

"Lisa!" panggil Rendra yang membangunkan gadis itu.

"Astaga! Lo bikin kaget tau nggak, bisa jantungan gue ini!" protes Lisa yang terkejut dengan suara berat Rendra. Padahal suara Rendra sudah ia lembut kan untuk membangunkan putri tidur dari keluarga Alaric ini.

"Kita dimana?"

"Di rumah nenek saya."

"Hah?!"

"Kamu punya penyakit pendengaran kah?"

"Bukan gitu, tapi kan Lo nggak bilang kalo mau ajak gue ke rumah nenek Lo! Sumpah, Naren Lo sengaja ya mau malu-maluin gue!"

"Enggak kok, masa cuma ajak ke rumah nenek saja berarti mempermalukan."

"Seenggaknya gue harus pake baju bagus, dress kek gitu. Ini gue malah pake sweater gini doang."

Rendra terkekeh.

"Dih malah ketawa, gue panik nih!"

"Lagian kamu tuh kenapa panik? Bukannya kamu nggak terlalu memperhatikan penampilan luar?"

"Iya sih, tapi gue pernah nonton drama yang nenek dari pacarnya galak banget! Selalu nilai dari penampilan luar, gue takut di judge nenek-nenek!"

"Nenek saya nggak gitu kok, jadi santai aja. Dan kamu tadi samain nenek saya dengan nenek yang ada di drama itu, berarti kamu anggap saya pacar kamu dong?"

"Hah? Eh, enggak kok! Jangan asal ya!"

Rendra terkekeh, "yaudah yuk masuk."

Lisa dan Rendra memasuki rumah tua itu, Lisa mengikuti Rendra dari belakang. Saat ada seorang gadis yang menyambut kehadiran mereka, Lisa tak sengaja menarik lengan kanan Rendra.

"Kak Rendra datang!" senangnya.

"Iya, dimana Oma?"

"Oh, Oma lagi masak di dapur. Katanya mau bikinin Kakak Opor!"

"Kamu nggak bantu?" tanya Rendra.

"Enggak, Hana kan sibuk ngurus taman."

"Masih jual bunga?"

"Masih dong, omsetnya makin gede loh Kak!"

"Hm, oh iya kenalin. Dia Lisa, anaknya teman Papa."

"Hah? Ini Kak Lisa yang cantik itu?!"

Lisa menatap heran pada gadis itu, ia melirik Rendra meminta jawaban.

"Dia Hana, adik sepupu saya. Dia tau kamu udah lama kok, makanya seneng gini."

"Oh, hai Hana."

"Ini beneran kak Lisa? Wah, aslinya lebih cantik!"

"Makasih."

"Kak, mau ke taman Hana nggak? Dijamin nggak bosen, yuk mau yuk!"

"Eh tapi-,"

"Udah ikut aja, biar saya temuin Oma."

SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang