Note:
Ini hanya berisi Oneshort cerita Nanon, Chimon juga marc. Sebenarnya cerita ini terinspirasi dari pembicaraan aku sama Mamaku kemarin malam dan karena aku yang merasa topiknya bagus, akhirnya aku putusin buat cerita ini.
Kalau NaMon Story aku belum bisa up.
Jadi semoga yang baca suka.
terimakasih
------- ÷ ❄ ÷ -------
Chimon memijit kepalanya, sepertinya migran Chimon kembalih kambuh. Meraih gelas di sampingnya, Chimon mendapati isi gelas itu telah habis. Menghela napas Chimon berdiri dan menuju kabint, mengambil sesaset kopi instan untuk di seduhnya. Tak lama setelahnya, secangkir kopi buatan Chimon---untuk kedua kalinya---jadi dan membawanya ke meja makan tempatnya duduk tadi.
Dia meringis menatap berlembar kertas yang berserakan di atas meja makan, karena terlalu menggangu pemandangan Chimon merapikan sebagian yang sudah dia kerjakan dan membiarkan yang lainnya.
sebenarnya ini bukanlah pekerjaan Chimon tetapi milik Namtan, teman sedivisinya di kanor. Tadi sekitar pukul delapan pagi Namtan datang dan memintanya untuk menggantikan pekerjaannya karena dia harus menghadiri acara keluarga suaminya.
Chimon awalnya menolak karena dia baru saja mendapat cuti kerja untuk tahun ini, tapi Namtan terus memohon kepadanya untuk mengganikannya karena dia tidak mungkin bisa menyelesaikan pekerjaan itu sesuai jadwal.
Dengan berat hai Chimon menerima pekerjaan itu dengan beberapa syarat tentunya, karena Chimon tidak ingin begitu saja untuk menerima pekerjaan itu tanpa imbalan.
Chimon terbatuk karena kaget mendengar suara bantingan pintu juga teriakan Marc dari ruang tamu.
"Marc pulang. "
Menyeringit heran Chimon merasa bingung dengan tingkah Marc yang tidak biasanya itu. Akhirnya memutuskan untuk melihat, Chimon berjalan ke ruang tamu. Disana dia mendapati tas sekolah Marc yang tergeletak di atas lantai dekat sofa, juga sepatu Marc yang berserakan di mana mana.
Sedangkan si empunya sudah berlari ke antai dua dan suara bantingan pintu kembali terdengar.
"Ada apa dengan anak itu?"
Memungut tas sera sepatu Marc, Chimon menyusul Marc ke lantai dua, kamar Marc.
🏡
Chimon mengetuk pintu di depannya, yang ditengahnya terdapat gantungan yang bertuliskan nama dari si empunya kamar.
"Marc, Mama boleh masuk?"
Tak ada balasan dari dalam. Chimon kembali mengetuk dan memanggil Marc.
"Marc."
Sebenarnya Chimon bisa saja langsung masuk kedalam, tetapi itu akan melanggar privasi Marc. Meski Marc masilah anak kecil, tetapi Chimon dan Nanon sudah mengajarkan Marc bahwa kamar adalah sesuatu yang sangat peribadi, jadi ketika sebelum ingin masuk harus minta izin pada pemiliknya dulu.
"Masuk aja Ma, gak Marc kunci kok pintunya. "
🏡
Hal yang di dapati Chimon setelah masuk ke dalam kamar Marc adalah, Marc yang tidur dengan posisi tengkurap dan bahu yang bergetar. Sepertinya Marc sedang menangis, pikir Chimon.
Meletakan sepatu Marc di rak sepatu juga tas Marc di atas meja belajar, Chimon menghampiri Marc dan duduk dipinggir kasur samping Marc.
"Marc kenapa? Ada yang gangguin Marc di Sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY
Tiểu Thuyết ChungSebuah kelompok yang bermimpi, tertawa, bermain dan mencintai bersama, selalu hadir tidak hanya di saat-saat indah. Sekelompok kecil yang melewati banyak hal luar biasa, entah di memori masa lalu atau masa sekarang. Mereka adalah Nanon, Chimon dan...