Note:
Ini juga oneshot kaya chapter sebelumnya------- ÷ ❄️ ÷ ------
Kedua manik Chimon mengerjap pelan berkelana sesaat menjelajah langit-langit kamar, hal itu selalu dia lakukan ketika membuka matanya. Untuk beberapa saat dia seperti itu, guna mengumpulkan kesadarannya.
Diluar sana masih gelap, sisa-sisa hujan semalam berupa gerimis masih setia berjatuhan ditemani suhu udara yang juga masih teramat dingin.
Menengok ke samping Chimon mendapati dua orang kesayangannya yang masih terlelap. Marc yang tertidur dengan posisi tengkurap di atas dada Nanon, sebelah tangannya memegangi daun telinga Nanon.
Marc sebenarnya sudah memiliki kamar sendiri, dia juga selalu tidur sendiri. Tetapi dia akan terbangun di tengah malam, kemudian masuk ke kamar Chimon dan Nanon lalu menyelinap di tengah dan berakhir dengan posisi seperti saat ini.
Beralih ke Nanon yang tidak terlalu aneh posisinya, tertidur telentang dengan sebelah tangan memeluk tubuh Marc.
Mengecupi pipi kedua kesayangannya itu, Chimon lalu beranjak menuju dapur guna menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya.
Hal pertama yang Chimon lakukan saat di dapur adalah menyeduh kopi. Minum kopi di pagi hari adalah rutinitas yang tidak pernah Chimon lewati.
Ketika kopinya sudah berkurang setengah cangkir, barulah Chimon memulai kegiatan memasaknya.
Menu untuk pagi ini cukup sederhana, nasi goreng dan telur ceplok. Tidak lupa juga menyiapkan bekal untuk Marc. Dan menu untuk bekal kali ini adalah tumis sayur, nugget juga nasi, dan beberapa irisan buah, tak lupa juga dua bungkus Ten*go sebagai Snack.
Ketika sedang menyiapkan bekal Marc, Chimon mendengar suara rengekan Marc dari arah lorong.
"Mamaaaaa~"
"Iya, Mama di dapur."
Chimon yang di panggil hanya menyahut singkat memberi tahu keberadaannya. Tak lama kemudian kaki Chimon menjadi berat, seperti ada yang memeluknya. Saat menoleh ke bawah ternyata Marc sedang duduk di bawah dan memeluk sebelah kakinya, dengan mata yang masih terpejam.
Terkekek kecil Chimon menarik Marc dari posisinya menjadi berdiri, dengan otomatis kedua lengan Marc memeluk pinggang Chimon seraya membenamkan wajah diperut Chimon.
"Sudah bangun." sapa Chimon mengusap sayang kepala Marc.
Marc mengeram rendah dari balik perut Chimon "Marc malas sekolah."
Cubitan kecil mampir di pipi berlemak Marc "Tidak ada bolos, atau tidak dapat uang jajan selama seminggu."
Kekekan Marc teredam di dalam perut Chimon "Bisa minta Papa."
Chimon mendelik pada Marc, meski Marc tak akan melihatnya "Papamu mana ada uangnya."
Marc akhirnya mendongak menatap Chimon yang juga sedang menatap padanya"Minta Kakek Off atau Kakek Tay, hehehe."
Menjadi gemas dengan tingkah Marc, Chimon menjawali hidung kecilg Marc turunan dari Nanon itu.
"Mama masak apa?"
"Nasi goreng."
"Kalau bekalnya Marc."
"Tumis sayur, nugget, nasi, buah sama Ten*go."
Marc tersenyum manis sebagai respon dan itu menular kepada Chimon. Lalu Chimon membawa Marc ke kamar mandi.
"Ayo mandi, sudah siang nanti telat."
Marc mengangguk kemudian bergegas menyambar handuk dan menyelesaikan rutinitas setiap pagi seperti biasanya.
🏡
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY
General FictionSebuah kelompok yang bermimpi, tertawa, bermain dan mencintai bersama, selalu hadir tidak hanya di saat-saat indah. Sekelompok kecil yang melewati banyak hal luar biasa, entah di memori masa lalu atau masa sekarang. Mereka adalah Nanon, Chimon dan...