Kalian apa kabar?
Sambil baca dimohon untuk sambil didengarkan, meski gak terlalu nyambung sih sama ceritanya. Tapi lagunya enak kok, jadi gak bakal keganggu juga.
------- ÷ ❄️ ÷ ------
Jam menunjukkan pukul 23:05 saat Chimon bergerak gelisah dalam tidurnya. Terimakasih kepada keram diperutnya, juga punggung bawahnya yang sukses membuat ia terbangun, dan tak bisa lagi terlelap meski ia sangat ingin.
Ditambah lagi ia yang terus keluar masuk kamar mandi, karena harus buang air kecil. Padahal seingatnya ia tak terlalu banyak minum, juga udara malam ini yang tak dingin sama sekali.
Gerah, panas dan berkeringat, itulah yang ia rasakan saat ini.
Dengan kepayahan Chimon berusaha bangun, sembari menyibak selimut, bibirnya terus merintih karena sakit.
"Argh" Chimon meringis ketika sebuah tendangan ia rasakan, di tulang rusuk dan rasa keram di perut saat ia berusaha bangun.
Saat Chimon berhasil bangun keram juga tendangan itu kembali terjadi, "Sshh...."Sehingga ia sedikit terhuyung. Dengan sigap, tangannya meraih pinggiran ranjang.
Masih dengan rasa sakitnya, Chimon menoleh kearah ranjang. Di sana Nanon Napak sangat lelap, bahkan sedikit mendengkur.
Chimon memaklumi itu. Nanon pastinya lelah, setelah seharian bekerja. Jadilah ia memutuskan untuk tak membangunkan Nanon.
Ketika merasa cukup kuat, Chimon kembali meneruskan langkahnya. Ketika di dalam kamar mandi, ia kembali terhuyung, untungnya ia berhasil duduk di kloset dengan selamat.
Setelah menuntaskan untuk mengeluarkan air dalam kantung kemihnya, ia merasakan keram di perutnya semakin menjadi-jadi. Sehingga ia membawa tangannya untuk mengelus perutnya, dan berdiri dengan kesusahan menuju pintu keluar.
Namun langkahnya kembali terhenti, sebab terasa keram itu tak kunjung berhenti. Biasanya rasa kram itu terjadi hanya beberapa detik kemudian menghilang. Tapi untuk kali ini itu juga berhenti, maka ia menyandarkan tubuhnya ke Kedinding, keringatnya terus bercucuran, tubuhnya menjadi lemas dan merosot ke lantai.
"Argh... Ya Tuhan."
Chimon kemudian tersadar ketika ia mengingat-ingat tanggal berapa sekarang. Dengan ingatan itu ia berusaha untuk kembali bangkit, tapi sepertinya kaki Chimon sudah terlalu lemas.
"Sshh.... NANON argh
,,,, NANON."Dengan wajah panik berbalut rasa takut, Nanon terbangun ketika mendengar panggilan dari kamar mandi. Harga gas menuju asal suara, Nanon mendapati Chimon yang terduduk lemas di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY
General FictionSebuah kelompok yang bermimpi, tertawa, bermain dan mencintai bersama, selalu hadir tidak hanya di saat-saat indah. Sekelompok kecil yang melewati banyak hal luar biasa, entah di memori masa lalu atau masa sekarang. Mereka adalah Nanon, Chimon dan...