Leaving Home

88 11 1
                                    

Hi🖐

Kalian apa kabar?

Ada yang masih ingat cerita ini?

Udah lama ya aku gak up oneshort di judul ini.

Cerita ini latarnya pas Marc udah masuk kuliah.

Di cerita ini sendiri latar waktu tiap chapter nya beda-beda. Jadi kalau bingung bisa nanya aja ya.

Fun fact: cerita ini tuh udah laka sebenarnya di draf, tapi cuma setengah terus aku lupa dan baru keingat lagi pas bongkar-bongkar draf. Selin itu cerita ini inspirasinya dari apa yang aku alami saat ini, tapi gak semua ya cuma sebagian kecilnya aja.

Ps: sambil dengerin lagu ini ya, soalnya aku pas ngetik ini sambil dengerin lagu ini juga☺

Perhatikan keterangan waktu, tempat dan jam yang tertera.

Abaikan typo kalo nemu dan juga jam di chat whatsapp nya, karena aku malas ngedit

Ok segitu aja selamat membaca, semoga suka.











------- ÷ ❄ ÷ -------

📅 Jumat, 09, September 2022

🕓 16:25

📍Chiang Mai International Airport

Bagi Chimon rasanya terlalu cepat. Seingatnya baru kemarin ia berjuang mati-matian di ruang oprasi, untuk membawa seorang bayi kecil yang lucu nan menggemaskan hadir ke dunia.

Bayi itu ia timang dengan penuh sayang. Bayi kecil yang mengubah dirinya dari si bungsu majan, menjadi orang tua yang amat awam dalam dunia parenting.

Lalu si bayi tumbuh seiring waktu berlalu. Si bayi mulai perlahan tengkurap, merangkak, menyebut kata pertamanya yang sayangnya bukan mama atau papa, melainkan Lala anjing golden Retriever betina penjaga rumah.

Kemudian si bayi berubah menjadi si kecil yang mulai belajar makan dan tumbuh gigi. Hingga semua fase terlewat, semua meninggalkan kenangan manis yang selalu tersimpan di ingatan Chimon.

Masih Chimon ingat sekali hari pertama sang anak memasuki dunia pendidikan. Ia dan Nanon mengantar, Si Kecil tentu menangis karena untuk pertama kalinya ia harus dijauhkan dari sang mama, dan bersosialisasi dengan manusia asing.

Si kecil menangis, meronta dalam gendongan Ibu Gurunya untuk dikembalikan ke mamanya. Ia tak mau sekolah. Tapi semua tahap akan terus berlalu, membawa sang anak bertumbuh remaja lalu dewasa.

Menikmati peran barunya sebagai orang tua, Chimon sampai lupa jika ia juga harus mempersiapkan sesuatu. Sesuatu yang sudah ia tahu sejak ia memiliki si kecil di dalam perutnya. Namun terlena akan peran barunya Chimon selalu abai.

Katanya, itu masih terlalu lama untuk dipikirkan. Toh dia belum tumbuh dewasa kan. Jadi dinikmati saja dulu. Dan akhirnya waktu terlewat tanpa persiapan akan hadirnya hari ini.

Hari dimana ia harus mengantar si kecilnya bepergian jauh dari jangkauannya.

Nanon usap bahu Chimon pelan saat dilihatnya sang pasangan menghela napas amat pelan nan berat. Ia bawa tubuh yang lebih pendek darinya itu, masuk dalam pelukannya. Ia tahu saat ini, Chimon tengah mencoba berbesar hati menerima.

Di depan sana, si kecil yang sudah beranjak dewasa tengah mengantri untuk menuju pintu keberangkatan.

Si kecil sesekali menoleh, melambai sembari tersenyum. Sesekali bibirnya bergerak tanpa suara, untuk pinta sang mama tersenyum. Lalu tubuh itu menghilang di lautan manusia yang turut masuk bersama.

FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang