1 + 1 = 3

228 27 12
                                    

Hi 👋

Kalian apa kabar?

Udah lama ya aku gak update, ada yang kangen sama tulisan gak jelas aku?

Udah ah selama membaca

Udah ah selama membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


------- ÷ ❄️ ÷ -------

Chimon sedari tadi terus menatap setumpuk buah mangga, tangannnya juga belum bergerak untuk mengambil satupun diantara tumpukan mangga tersebut.

Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan semua mangga tersebut, semuanya terlihat segar dan matang dengan sempurna dan itulah yang biasa yang ia beli.

Tapi untuk kali ini ia enggan untuk membelinya, ia memang ingin memakan buah bangga tapi yang tidak seperti ini.

"Ha beli gak ini ya?"

Chimon terus diam seperti itu, sampai bahunya ditepuk seseorang. Ia menoleh dan mendapati Ohm yang berdiri di sampingnya. Tangannya juga mulai sibuk memasukan buah-buah mangga secara sembarang.

"Ngapain bengong didepan mangga?"

Chimon menggeleng lemah, tangannya juga ikut memasukan buah mangga ke dalam plastiknya, meski hanya beberapa saja tak banyak seperti biasa.

"Gak kok, ini mau ngambil tapi gak mau yang ini."

"Kalau gak mau ngapain diambil? Emang maunya yang mana? Perasaan buah mangga nya bagus-bagus kok."

"Ini buat Marc sama Nanon akunya gak. Iya bagus tapi pengennya yang masih agak mengkal gitu."

Ohm menoleh cepat pada Chimon, dahinya mengerut mencoba memahami makna tersirat dali kalimat Chimon. Kemudian ia mendapati sesuatu yang berbeda di wajah Chimon.

"Mon kamu sakit, wajahmu pucat banget?"

"Masa sih, biasa aja perasaan. Eh Kak Toey mana, Kalian gak bareng kesini?"

Ohm menggeleng sembari memasukan seplastik mangga ke troli."Gak kasihan kalau diajak, udah susah jalannya kan udah masuk bulan persiapan."

Keduanya kemudian pergi untuk menimbang mangga dan beberapa buah lain yang sudah mereka ambil.

"Ah udah tinggal nunggu hari ya, pasti sering kontraksi pastikan."

"Hm'mh, tadi pagi aja sampe hampir mau ke RS tapi itu cuma kontraksi semu. Padahal aku panik banget dan udah masukin semua barang ke mobil tinggal Kak Toey nya aja, eh dia malah senyum terus bilang kalau cuma kontraksi semu. "

Chimon terkekeh kecil, ketika wajah Ohm berubah masam. Menerima buah mangga mereka yang sudah ditimbang, kemudian beriringan menuju kasir dengan masing-masing dengan trolinya.

"Gak papa itung-itung latihan, biar kalau nanti emang jadi berarti udah siap kamu."

"Siap sih siap Mon, tapi bikin spot jantung tau gak."

FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang