Sweet First Love 06

1K 130 14
                                    

















"EKHEM!"


"Kenapa Na? Batuk?
Di Komix aja"

Renjun mati-matian menahan tawanya, ketika melihat tingkah aneh sang Sahabat -yang sendari tadi seperti hendak ingin bertanya namun satupun suara tak ada yang berhasil keluar dari mulutnya yang sudah mangap-mangap beberapa kali.

"I-itu_ eum..."

"Ya apa?"

Renjun yang jengah , akhirnya menutup buku bacaannya, ia melirik ke arah Jam Dinding.

Terhitung sudah hampir satu Jam Jaemin bertamu ke Kamar asramanya. Tak melakukan apapun hanya duduk , bengong aha- ehe- ekhem tidak jelas.

Apa sih sebenarnya yang dia inginkan?

Kenapa tidak mengatakannya langsung?

"Itu-"

"Iya ! -Itu - apa? Astaga Jaemin!! Ada apa sih?"

"Denger dulu dong Njun!!! Jangan di potong! Gak tau apa ?
Kalau aku lagi berusaha mengumpulkan keberanian dan menyiapkan mental?
Kau malah mengacaukannya lagi"

Eiii, apa-apaan itu?!!






Na Jaemin sedang memasang wajah cemberut?

Ia merajuk?

Huwahhhh yang benar saja?!!!

"Ok! Kau mau bertanya? Atau apa?
Aku akan mendengarkannya dengan baik"

Renjun berujar menyakinkan, membuat Jaemin kembali mencoba mengumpulkan keberaniannya.
Untuk menanyakan pada Renjun tentang itu....








Tarik nafas , hembusan.









Ok! Jaemin sudah siap.

Kau bisa!!!





































"Minta nomor ponselnya Chenle dong"




.....





Terlewat 2 Minggu lebih, paska kejadian di UKS.
Semejak hari itu , hari-hari Chenle ia lewati dengan sesekali berkumpul bersama dengan Kakak tingkatnya. Renjun, Haechan ,   EKHEM!..
Kak Jaemin.

Dan Jisung tentunya.

List daftar nama pertemanannya bertambah, dan itu tidak buruk.

Menurut Chenle menyenangkan saja, Mereka berbicara banyak hal.

Selama itu, Chenle jadi dapat mengenal lebih dalam seperti apa kepribadian, dan sifat masing-masing dari mereka.

Seperti Lee Haechan ini, pemuda yang di sukai oleh sepupunya itu- Jeno.

Haechan anak yang pintar dia pandai bermain musik, suaranya juga Bagus.
Sangat berisik dan sangat cerewet, terkadang juga sangat usil.

Walaupun sifatnya itu agak Tidak di sukai oleh Chenle... tetapi tanpa kehadiran Haechan rasanya tidak akan lengkap.

Tidak akan ada seseorang yang selucu, se absrud Haechan yang akan menghidupkan suasana dengan gelak tawa dan sifat jahilnya itu.

Iya...  memang sepenting itu keberadaan Haechan dalam lingkaran pertemanan mereka.

Chenle bersyukur dapat berada di tengah mereka, yang berhasil membuatnya sembuh dari rasa terpukulnya akibat keluarganya yang pecah.
















Puzzle Piece{MinLe}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang