Sweet First Love 08√

1.2K 145 12
                                    





















Waktu Chenle buka pintu, Chenle udah liat wajah tampan Jaemin. Yang bersandar santai di tembok samping pintu.

Chenle kaget, ia secara reflex memukul bahu Jaemin. Bibirnya mengerucut karena kesal.

Pagi-pagi udah bikin jantungan aja;(

"Kaget Kak!!"

Jaemin ketawa, terus ngusak Surai lembutnya Chenle dengan gemas.

"Ngapain pagi-pagi udah disini?"

Tanya Chenle sambil jalan ke arah lift.

"Kan di depannya kamu kamar asramanya kakak , Chenle. Tentu saja kakak ada di sini dong"

Sautnya sambil mencet tombol 1 , waktu udah berada di dalam lift.

"Terus kak Jaemin ngapain ini ngikutin Chenle?"

Chenle noleh dengan alis yang terangkat sebelah.

"Mau nganterin kamu lah. Ngapain lagi?"- Jaemin ngegandeng tangan Chenle waktu Lift udah kebuka.

Kedua belah pipi Chenle merona samar. Chenle menatap tautan tangan mereka.

Beberapa minggu belakangan ini memang Jaemin sudah berani - sering melakukan skinsip dengan Chenle.
Itu membuktikan, bawah kini hubungan mereka sudah tidak lagi dalam tahan tengkurap. Kini secara perlahan hubungan mereka mulai merangkak naik ke level yang lebih serius.

Dan dari Jaemin maupun Chenle, mereka sama-sama senang. Walau tak di tunjukan Secara gamblang.

Akhir-akhir ini juga - di beberapa kesempatan Jaemin akan datang bertamu ke kamar asramanya , tak jarang mereka juga keluar bersama sekedar mencari udara segar di akhir pekan.

Jaemin juga kerap kali menawarkan dirinya untuk menjadi supir dadakkan ketika Chenle ingin pergi ke suatu tempat. Seperti menemui mamanya misalnya. Atau mengantar Chenle berkunjung ke Rumah bertemu dengan Ayahnya -

Iya , hubungan antara anak dan ayah itu sudah tak secanggung dahulu.
Kini sudah semakin membaik.
Chenle sadar, kalau sikap yang dia tunjukkan kepada sang ayah tidaklah benar.

Entah siapa yang bersalah dalam hubungan rumah tangga Kedua orang tuanya yang kandas setelah menjalin Batra selama kurang lebih 20 tahun.
Chenle sudah tak mempermasalahkannya lagi, ia memilih untuk berdamai dan mencoba menerima keadaannya.

"Kamu mau jemput Jeno di bandara hari ini kan?"

Chenle menoleh kaget, matanya membesar dan itu terlihat sangat imut di mata Jaemin.

Maka tak perlu menunggu lama, kedua pipi mochi Chenle memerah.
Itu karena Jaemin yang mencubitnya dengan gemas , Chenle hanya bisa mengerucutkan bibirnya sebal .

Jaemin mengulum senyum. Setelahnya melanjukan kendaraan roda empatnya meninggalkan kawasan gedung Asrama.

....





"Jadi ini yang namanya Jaemin?"

"Hai, Aku Na Jaemin"

Jaemin tersenyum ramah, mengulurkan tangannya ke arah Jeno yang berdiri di hadapannya.




Jaemin tersenyum ramah, mengulurkan tangannya ke arah Jeno yang berdiri di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Puzzle Piece{MinLe}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang