"Sha, mau nasi goreng ngga?"
Teriak arga dari arah dapur.
"Kamu bikin nasi goreng ga?"
Balasku sambil berjalan ke arah dapur.
"Sha, sini aku bersihin lagi rambutnya. Itu masih ada bekas shamponya"
Kurasakan tangan arga menuntunku ke arah kamar mandi kembali dengan sangat lembut. Perlakuan arga yang seperti ini yang membuatku semakin jatuh cinta dan takut sekaligus.
"Nunduk sini sha, biar aku bersihin nanti kena mata perih"
Aku hanya mengikuti arahan arga, sekarang aku hanya bisa diam dan merasa malu. Bukan malu karena arga membersihkan sisa shampo di rambutku, tapi karena aku merasa amat sangat payah dan tidak berguna.
Setelah selesai dari kamar mandi aku hanya diam. Entah mengapa rasanya aku kehilangan semangat pagi.
"Nasi goreng spesial untuk sayangku, ngga pedes, ngga terlalu asin, pas banget kaya cinta aku ke kamu" ucap arga sambil merapikan rambutku dengan lembut.
Aku hanya diam, tidak membalas, hanya mencoba menghargai pemberian arga dengan memakan nasi gorengnya perlahan. Dan tanpa sadar air mata yang sudah aku tahan dari tadi menetes dengan sendirinya.
"Sha... Hey, kenapa? Aku ada salah ngomong?"
Arga mengambil sendok yang sedang kupegang, menaruhnya kembali ke piring, kemudian membawaku ke pelukannya.
"Aku tahu kamu udah lama sha, aku tahu apa yang kamu pikirin sekarang. Dan semua pikiran negatif kamu itu aku salahkan.."
Aku tetap diam dalam pelukan arga, menikmati wangi dari tubuh arga yang sangat aku sukai setelah wangi mamah dan membiarkan arga melanjutkan kalimatnya.
"Aku cuma bersihin sisa shampo di rambut kamu bukan berarti kamu ngga berguna, kalau kamu masih bisa melihatpun aku tetep mau ngelakuin banyak hal yang membantu kamu. Misal kamu makan belepotan aku yang bantu bersihkan, kamu ceroboh terhadap suatu hal aku bantu bereskan. Aku cuma mau jadi yang kamu andalkan sha, aku mau jadi laki-laki pertama yang kamu ceritakan segala keluh kesah dalam hidup kamu, aku mau jadi laki-laki yang kamu jadikan sandaran setiap kamu lelah, aku mau jadi laki-laki yang kamu cari terus, aku mau semua itu sha"
"Maafin aku ga... Ngga bisa ngasih kamu yang terbaik disaat kamu kasih aku yang terbaik. Aku bakalan berusaha belajar biar sesuatu yang sederhana bisa aku lakukan sendiri tanpa ngerepotin kamu atau orang lain. Aku juga mau jadi wanita yang bisa mengurus kamu dengan baik"
"Pelan-pelan kita lalui ini sama-sama. Syukur alhamdulillah kalau nanti ditengah perjalanan kita kamu dapat donor kornea mata yang cocok biar kamu bisa lihat dunia dan aku yang ganteng ini lagi, oke? Senyum lagi sayang, kamu kalau nangis aku ikutan pengin nangis"
Ucap arga sambil mengecup singkat kedua mataku yang terpejam.
"Aku kadang suka bertanya-tanya ga"
"Apa tuh?"
"Udah ngelakuin hal sebaik apa aku di masa lalu sampai sekarang bisa punya kamu"
"Aku yang paling beruntung bisa dapetin kamu, cowok lain mah kalah"
Aku dan arga sama-sama tergelak, lagi-lagi aku bersyukur atas apa yang aku punya sekarang. Keadaan aku kadang memang ngebuat aku tidak percaya diri dengan hal-hal kedepan maupun apa yang aku punya apakah bisa dipertahankan atau tidak. Tapi mungkin mulai sekarang selain menerima keadaan aku harus mencoba dan mempelajari cara mengalahkan kebutaan ini.
Aku masih punya indra yang lain. Daisha anak pintar, ayo belajar dengan giat.
"Mikirin apa si sampai senyum cantik gitu?"
Ternyata arga masih memperhatikanku, aku kira sudah pergi kemana karena diam saja.
"Tadi nangis di bikin diem, sekarang senyum juga ngga boleh?"
"Boleh, tapi bahaya buat jantung aku" ucap arga sambil mengecup tanganku.
"Gombal pagi-pagi, eh ayah sama bunda kok ngga ada sih. Ini jam berapa sih ga?"
"Ayah dapet panggilan dinas ke lampung, berangkat jam 5 pagi tadi. Bunda udah ke salon tadi sekitar jam 7, katanya mau blow rambut. Ini masih jam 8 kok sha"
"Bunda blow rambut lagi? Perasaan bulan kemarin udah sama mamah, efeknya udah ilang?"
"Gatau, ketagihan kali si bunda. Atau emang ngasih kesempatan buat kita kali biar berduaan"
Aku langsung mencubit lengan arga.
"Aww sha, sakit ih kamu tuh cubitannya pedes banget"
"Yaudah mana sini yang sakit? Aku tiupin"
Arga mengarahkan tanganku ke lengannya, kemudian tanpa aba-aba aku kecup lengan arga cepat.
"Wah, pacar aku sekarang suka banget main cium-cium. Bahaya nih"
"Hahahahahha kan kamu yang ajarin"
"Mana ada? Aku mah ajarinnya cium di bibir"
Setelah mengatakan itu arga langsung lari berniat kabur dari cubitanku lagi.
"Heh mau kemana? Mesum terus"
"Kamar mandi, panggilan alam sha. Ikut ngga?"
"Jorok ih arga!"
---------------------------------
Halo..
Aku sebagai penulis cerita ini hanya ingin meminta kritik dan saran untuk cerita ini dari kalian yang membaca, terimakasih 😊
Bonus foto jaemin ganteng banget 🤸
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis
RomanceSemuanya gelap ga, bahkan aku ngga bisa lihat kamu lagi. lantas apa yang mau di pertahankan? Apa arti bertahan untuk kamu sha? aku sayang kamu bagaimanapun keadaannya. start : 08 Mei 2021 end : -