Hari ini sidang keputusan apakah aku akan tetap bergabung dengan tim karya ilmiah atau mundur. Kondisiku saat ini sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan ke tahap internasional, harusnya aku bisa ikut tim inti untuk pergi ke singapore bulan ini jika saja musibah itu tidak datang.
"Daisha, dengan amat sangat berat hati bapak tidak bisa lagi memasukkan kamu kedalam tim inti. Mohon maaf"
"Mengerti pak, saya undur diri langsung"
"Daisha dengarkan bapak dulu. Kamu tetap berada di tim cadangan, bakat kamu luar biasa, kamu punya skill"
Dosen mentor ku menahan tanganku agar aku tidak langsung pergi begitu saja, pasti dia hanya ingin memberi wejangan positif supaya aku tidak terlalu kepikiran.
"Tapi kondisi saya yang membuat saya di depak dari tim inti ya pak"
Akupun langsung menepis tangan beliau dan berlalu pergi. Aku tidak perlu segala kata-kata indah untuk menenangkan ku. Semuanya terdengar menyebalkan.
Hal ini membuat mood ku turun drastis, aku tidak mengikuti kelas selanjutnya, aku tidak menunggu arga menjemput ku. Aku memutuskan untuk pergi jauh menggunakan taksi, entah resiko apa yang kudapat nantinya. Aku hanya merasa sangat kesal, kecewa, usaha yang aku lakukan selama 2 semester sia-sia karena kebutaan ini.
"Kemana neng?" Tanya supir taksi itu.
Sebentar, suara supir taksinya mirip arga. Tapi yasudah lah, kan suara orang banyak yang mirip.
"Puncak pak"
"Serius neng? Nanti meterannya tinggi, bayarnya mahal loh"
"Ngga papa, jalan aja pak"
"Ini neng sendirian?"
"Iya, saya sendirian pak. Walaupun buta saya bisa kok, udah jalan aja pak jangan banyak nanya, mood saya lagi ngga bagus"
Akhirnya supir taksi itu diam dan melajukan mobilnya.
"Udah sampe neng"
"Oh sudah? Kok cepet ya pak? Berapa totalnya?"
"Gratis"
Ya Tuhan, suaranya makin mirip arga.
"Maaf aku dari tadi curiga, ini bukan taksi kan? Kamu arga?"
"Kamu kenapa sha? Kenapa mau pergi ke puncak sendirian? Coba bayangin kalau kamu ketemu supir taksi nakal, atau penculik"
Arga mengatakan itu dengan nada lumayan tinggi, aku tau kini arga marah.
"Aku tau ga kalau aku se ngga berguna itu sekarang, aku tau. Bahkan aku dikeluarkan dari tim inti karya ilmiah yang 1 tahun terakhir sudah aku usahakan mati-matian. Tapi apa?"
Aku mengucapkan itu dengan 1 tarikan nafas, mencoba membuka pintu mobil ternyata dikunci oleh arga. Aku merasakan arga pindah tempat duduk ke belakang.
"Pukul aku sha, tampar aku atau apapun. luapkan semuanya ke aku, aku yang salah, aku yang ngga bisa jaga kamu. Kamu jangan kaya gini, aku khawatir banget tadi kalau-kalau aku ngga sengaja lewat depan kampus dan lihat kamu keluar padahal belum jam pulang kamu. Rasa bersalah aku akan makin tinggi kalau terjadi hal buruk sama kamu, aku ngga bisa lihat kamu kenapa-kenapa lagi, aku ngga bisa, lihat kamu terkapar di rumah sakit waktu itu aja aku rasanya mau mati"
Ini arga menangis? Tiba-tiba aku merasa bersalah, bagaimana tidak? Aku tidak berpikir panjang tadi. Sekarang aku buta, bahkan aku tidak bisa membedakan taksi, mobil arga, atau kendaran lain. Jika saja tadi aku bertemu orang jahat, mungkin aku berakhir lebih dari buta.
"Ga.. maafin aku, ngga aku ulang lagi. Serius, aku minta maaf"
Aku merengkuh arga kedalam pelukanku, arga masih menangis. Sudah 3 kali aku mendengar arga menangis seperti ini saat jatuh dari pohon waktu umur 10 tahun, saat melihat kondisiku di rumah sakit, dan saat ini.
"Udah dong ga, masa udah segede ini nangisnya kaya pas jatuh dari pohon dulu?"
"Jangan diulang lagi beneran ya sha? Asli dari tadi aku mikirin yang engga-engga. Kalau mau kemana-mana bilang sama aku aja ya, aku bakal anter kemanapun kamu mau"
"Iya sayang... Ngga aku ulang lagi"
Ucapku sambil mengusap air mata arga.
Fyi hari ini arga tidak kuliah, karena kemarin sampai subuh tadi dia mengerjakan projectnya dengan salah 1 dosen di kampus.
"Ayo turun, aku udah masakin kamu gulai ayam"
"Katanya udah sampai puncak? Bohong ya"
"Nanti aja ke puncaknya, sekarang maka gulai dulu"
"Gendong kalau gitu"
"Siap, ayo"
------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis
RomanceSemuanya gelap ga, bahkan aku ngga bisa lihat kamu lagi. lantas apa yang mau di pertahankan? Apa arti bertahan untuk kamu sha? aku sayang kamu bagaimanapun keadaannya. start : 08 Mei 2021 end : -