Berjumpa lagi bersama saya di dunia per-wattpad-an😑
Happy reading🤗
Kalo ada typo mohon dimaafkan🙏
-------------------------------------------------------
"Baik, udah semuanya kan? Sekarang kita bagi pengurus kelas dulu. Ada yang mau calonin diri jadi ketua kelas?", Bunda Mah.
"Andra aja Bun, terus wakilnya Gina, gimana temen-temen setuju?", Bayu.
"Iya Bun, mereka aja", Gilang.
"Andra sama Gina keberatan nggak?", Bunda Mah.
"Kalau berat gausah diangkat atuh lah, ahaha", Bayu.
"Haish bisa aja Bayu mah", Bunda Mah, seisi kelas langsung tertawa.
"Gimana Andra sama Gina, mau kan?", Bunda Mah.
"Iya Bun gakpapa", Andra.
"Oke kalau gitu. Sekretaris? Bendahara?", Bunda Mah.
"Bun", Bayu.
"Bayu, sekertaris atau bendahara?", Bunda Mah.
"Eh enggak Bun, maksudnya saya mau usul itu si Irma jadi sekertaris terus bendaharanya Nanda, bukan saya mau nyalonin diri", Bayu.
"Kirain Bayu yang mau nyalonin diri", Bunda Mah, nah jadi ketawa lagi kan semuanya, hahaha.
"Nggak lah Bun, gak bakat di pengurus kelas", Bayu.
"Gimana Irma sama Nanda, sanggup nggak?", Bunda Mah.
"Sanggup Bun", Irma.
"Bun, bendaharanya jangan saya Bun, yang lain aja", Nanda.
"Kenapa?", Bunda Mah.
"Gakpapa Bun, gak mau aja", Nanda.
"Oke. Hilya kamu mau jadi bendahara?", Bunda Mah.
"Kalau temen-temen setuju saya sanggup Bun", Hilya.
"SETUJU", teriak semua temen-temen kelas Hilya.
"Baiklah. Selanjutnya....", Bunda Mah.
Pembagian pengurus kelas berjalan hingga jam pembelajaran Bu Mahmudah hampir habis.
'Gampang banget milih-milih siapa yang jadi pengurus kelas, gue aja harus voting dulu batu jadi', author.
"Udah semuanya yaa. Eh iya, udah hampir habis jam pelajaran Bunda, kalau gitu sekian pertemuan pertama kita, oh iya, nomor WA Bunda nanti dimasukin grup yaa, nomornya Bunda tulis dipapan tulis", Bunda Mah.
"Siap Bunda laksanakan", Andra.
Jam pembelajaran lanjut hingga bel pulang berbunyi.
Sebelum pulang, mereka saling tukar nomor What's app masing-masing, bahkan ada yang bertanya alamat rumah.
"Eh Hilya. Minta nomor WA lo dong, nanti gue tc sekalian gue masukin ke grup kelas", Gina.
"Oke aku catet dulu bentar", Hilya.
"Jangan panke aku-kamu lah, kesannya agak gimana gitu, gak enak, coba lo-gue", Gina.
"Oke. Iya, nih nomor WA gue", Hilya.
"Nah, kann enak gitu daripada aku-kamu, ambigu ntar yang denger, hahaha", Gina.
"Sa ae ah. Pulang lah yok", Hilya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
Teen FictionKisah Hilya yang mulai memasuki SMA dari hal yang menyedihkan hingga akhir yang...emmm...entahlah gimana akhirnya😅. "Ternyata lo nepatin janji lo, kirain lo bakal kek yang lain", kata Juna masih memejamkan matanya. "Eh, kirain tidur kak", Hilya. "G...