7. Mulai Nyaman

1 1 0
                                    



Yasssshhhhhhhhh.......I'm back😉

Kerja.......kerjaaaaaa......kerjaaaaaaa.....

Lama bgt gak up lageeee😭

Up duluuuuu.......... ada yang baca alhamdulillah..gak ada juga yaudah....












_____________________________________

Yups, di hari keempat Hilya memasuki jenjang SMA, dia sudah mulai dekat dengan salah satu kakak kelas yang famous.

Tidak terasa bel istirahat pertama sudah berbunyi, sesuai janjinya kemarin dan tadi pagi, Hilya segera menuju rooftop paling kanan di sekolah itu.

Btw, rooftop di SMA Taruna ada 5, paling kiri di gedung jurusan Mipa, sebelah kanannya di gedung perpustakaan, yang ketiga di gedung jurusan bahasa, yang keempat di gedung jurusan Ips, yang paling kanan ada lapangan basket indoor dan di lantai dua ada ruang kesenian juga lantai tiga ada ruang latihan peserta OSN.



Perlahan tapi pasti, Hilya membuka pintu rooftop dan terlihat pemandangan yang indah.

Di rooftop itu ada beberapa kursi panjang, beberapa kursi biasa, beberapa meja, dan ada satu set sofa di pojok kanan.

Hilya mencari keberadaan Juna, ternyata Juna sedang merebahkan dirinya di sofa panjang. Hilya mendekati tanpa berkata apapun.



"Ternyata lo nepatin janji lo, kirain lo bakal kek yang lain", kata Juna masih memejamkan matanya.

"Eh, kirain tidur kak", Hilya.

"Gue nggak bisa tidur, sini duduk", Juna.

"I-iya kak"

"Kenapa gugup gitu? Tenang kalik, gue nggak bakal ngapa-ngapain lo, gue tau batesan di agama kita"

"Kak Juna sejak kapan disini?"

"Sejak....emmm...... satu jam yang lalu, maybe"

"Kak Juna bolos pelajaran?"

"Gue bosen di kelas, gaada guru yang masuk tadi. Daripada di kelas gue mau tidur malah berisik, yaa mending gue kesini lah"

"Emmm, kak Juna katanya mau cerita, cerita apa kak?"

"Sebelumnya gue belum pernah cerita sama orang yang baru gue kenal, bahkan diajak kenalan aja gue cuekin tuh orang, tapi gatau kenapa gue ngerasa nyaman sama lo.
Gue sebenernya gabisa cerita ini sama siapapun, tapi pas gue liat lo, gue jadi pengen ngeluarin keluh kesah gue ke orang yang bener-bener bisa buat gue nyaman. Gue gak dapet orang itu, tapi perasaan gue ngebawa gue ke lo"

"Tapi kak, kan kita baru aja kenal, kalau seandainya gue gabisa jaga kepercayaan kak Juna gimana?"

"Gue percaya sama lo, gue yakin lo orang yang bisa jaga kepercayaan orang lain. Lo mau kan dengerin cerita gue?"

"Kalau Kak Juna emang mau cerita yaa gue dengerin, gue juga bakal jaga kepercayaan kak Juna"

"Gue tuh sebenernya kembar tiga. Yang pertama namanya Juno, kedua gue, yang ketiga Jinan.
Gue sama dua kembaran gue gabisa dipisahin, tapi setelah kecelakaan mobil 7 tahun yang lalu, Jinan mengalami luka paling parah dan cuma bertahan 3 hari di rumah sakit dan meninggal. Juno waktu itu ada retak di tulang kering, kalo gue- karena gue duduk di depan, gue kepentok dashboard kenceng banget dan gue dulu dinyatain amnesia sementara, sedangkan bokap gue yang nyetir kena pecahan kaca mobil dan kehilangan banyak darah. Nyokap gue gak kenapa-kenapa karena emang gue, bokap gue, sama kembaran gue berangkat jemput nyokap gue di rumah nenek gue.
Nyokap gue yang denger kecelakaan itu katanya langsung pingsan. Nenek gue akhirnya nyusul ke rumah sakit setelah dapet info itu.

Saat itu dokter yang nanganin bokap gue bilang kalo bokap gue kehilangan banyak darah, dan stok darah yang cocok sama bokap tinggal sedikit.

Nenek sama nyokap gue bingung karena gaada yang cocok darahnya. Sejak saat itu, gue dibantu nyokap sama nenek gue buat balikin ingatan gue, kembaran gue juga bantu gue padahal dia masih belum sepenuhnya ikhlas kalo Jinan udah gaada.

Alhamdulillahnya gue cuma butuh waktu 2 minggu buat balikin ingatan gue, bokap gue juga boleh pulang dari rumah sakit setelah 10 hari dirawat. Dan gue semakin bahagia pas nyokap gue bilang gue bakal punya adik lagi, tapi pas adik gue itu lahir gak bertahan lama karena emang ada organ tubuhnya yang lemah.

Gak cuma itu, setelah adik gue itu meninggal disusul kakek gue dari bokap yang meninggal 1 bulan kemudian.

Sejak saat itu, keluarga gue mutusin buat pindah ke sini.
Selama kurang lebih 3 tahun tinggal disini biasa-biasa aja, dan nyokap gue hamil lagi. Gue seneng gak kepalang waktu adik gue lahir, tapi ternyata Allah sayang sama nyokap gue, tepat seminggu adik gue lahir tapi nyokap gue pergi buat selama-lamanya.

Bokap gue merasa terpukul banget sampe sekarang, gue sama Juno gak satu sekolah karena Juno pengen lanjut di SMA sebelah, gue sih gak masalah, tapi pas pembagian raport, gue bingung harua ngajak siapa karena keadaan bokap yang masih belum bener-bener baik.

Gue sama Juno sepakat buat minta tolong sama bibi yang kerja di rumah, raport gue diambil sama bibi sedangkan Juno sama supir.

Sejak lulus SMP gue juga harus kerja di kantor bokap gue, Juno juga bantu di kantor. Sekarang ini gue sama Juno sepakat bantuin bokap biar ikhlas sama semuanya, tapi gue gatau gimana caranya", jelas Juna panjang dan Hilya senantiasa memeperhatikan setiap kata yang diucapkan Juna.

Dia tidak menyangka bahwa dibalik sifat cool Juna ternyata memendam banyak cerita yang menyedihkan.

Hingga Hilya pun sulit berkata setelah mendengar cerita itu.

"Lo kok diem? Eh, kok lo nangis sih"

"Eh maaf kak. Yang sabar ya kak, semoga mereka yang sudah dipanggil Allah mendapat tempat yang baik disisi-Nya"

"Aamiinn. Balik kelas gih, udah bel masuk"

"Kak Juna nggak ke kelass? Jangan keseringan bolos kak, kasian Ayah kak Juna kalau nanti liat nilai kak Juna turun. Masuk kelas ya kak?"

"Oke gue juga masuk kelas, ayo bareng aja"

"Iya kak"





Selama berjalan menuju kelas, mereka tidak berbiara apapun.

Melihat Juna yang terlihat sedih membuat Hilya tidak sanggup untuk mengajaknya berbicara. Hingga sampai di depan pintu kelas Hilya, mereka tidak mengucapkan satu kata pun.





"Gue masuk kelas dulu ya kak, kak Juna juga langsung masuk kelas"

"Makasih udah mau dengerin cerita gue, gue langsung masuk kelas kok. Sekali lagi makasih udah dengerin cerita gue, gue ke kelas dulu, Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam, iya kak sama-sama"




Tanpa disangka, teman-teman sekelas Hilya menatapnya semenjak Hilya dan Juna berdiri di depan pintu.


____________________________________













Fiks.......gw bingung mo lanjut apa kagak😭

Hoksi.......alah gtw lakhhh.....binguuuuunggggg....

Kerjaaaa.....kerjaaaaaa......kerjaaaaa




Maaf gaada bonpict......kehapus semuaaa😭😭😭

Okey byeee👋👋

Sekian dan terimakasih😉































UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang