Ey yo whats up...........😉
Wellcomeback to my story.......🤗
Gw bingung mau lanjutinnya gimana, masih buntu otak gw😣
Yaudahlah yaaaaa lanjutin aja, bikin asik ajaaaaa, yang penting hepiiii😅
_______________________
Pelajaran Bahasa Indonesia hari ini diisi dengan perkenalan dan juga game menarik.
Pak Arif akan memulai pembelajran dipertemuan selanjutnya.
Sampai jam pelajaran berakhirpun, hanya diisi perkenalan karena guru yang masuk kelas belum mengetahui nama setiap siswa di kelas itu (iyalah, kan masih angkatan baru😑).
.
.
.Hari ini Hilya pulang sendiri karena Wina akan ke pasar untuk membeli titipan dari ibunya.
Tanpa disangka, Juna mengikuti Hilya hingga hampir sampai rumahnya. Hilya belum ingin ada yang tahu letak rumahnya (uppsss.....rumah orangtuanya), sehingga dia cepat sadar jika ada yang mengikutinya.
Dia berhenti tepat 100 meter sebelum sampai depan rumahnya.
"Kak Juna ngapain ngikutin ?", tanya Hilya dengan nada sedikit mengintimidasi.
"Emm.... gakk ngapa-ngapain. Cuma pengen tau rumah lo, boleh?", jawab Juna dengan menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Maaf kak, jangan deh, ntar diomongin tetangga nggak enak kak", Hilya menolak halus keinginan Juna.
"Gue cuma pengen tau rumah lo, gak boleh ya?
Oh ya, lo jangan terlalu formal, lo-gue aja gapapa biar lo nggak kaku kalo bicara sama gue", Juna.
"I-iya kak.
Kak Juna pulang aja ya, nggak usah ngikutin lagi, rumah ss- maksudnya rumah gue udah deket kok, sampe sini aja ya kak", pinta Hilya pada Juna agar tidak mengikutinya lagi."Oke kalo emang itu mau lo, gue pulang.
Emm..., besok kalo lo nggak sibuk istirahat pertama lo dateng ke rooftop, gue pengen cerita", Juna.
"Insyaallah kak", Hilya menjawab dengan nada keraguan, antara ya dan tidak.
"Gue pulang dulu, Assalamu'alaikum", pamit Juna.
"Waalaikumussalam"
Setelah memastikan Juna sudah jauh, Hilya segera pulang.
Tepat di depan rumahnya, Hilya melihat tetangga depan rumahnya berkemas membawa beberapa koper dan kardus.
Dia menyempatkan bertanya pada pemilik rumah.
"Assaalmu'alaikum Om Sandi, kok barang-barangnya di luar om? Mau kemana om?", tanya Hilya penasaran.
"Waalaikumussalam, eh nak Hilya.
Ini Om sekeluarga mau pindah ke rumah Om yang di kampung, rencana pindah sih masih beberapa hari lagi kalau rumah ini udah laku", jawab Om Sandi (tetangga Hilya pemilik rumah tepat depan rumah orang tua Hilya).
"Ooohh gituu.....
Yaaaaah~~ berarti Hilya gak bisa main lagi dong sama Jihan", Hilya, Jihan anak dari Om Sandi dan Tante Selly yang umurnya masih 4 tahun.
"Yaaa kalau liburan kita sempetin buat kesini deh, atau nggak kamu aja ke kampung Om? Kan gak jauh juga dari sini", ujar Om Sandi memberi saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
Teen FictionKisah Hilya yang mulai memasuki SMA dari hal yang menyedihkan hingga akhir yang...emmm...entahlah gimana akhirnya😅. "Ternyata lo nepatin janji lo, kirain lo bakal kek yang lain", kata Juna masih memejamkan matanya. "Eh, kirain tidur kak", Hilya. "G...