3. Pertemuan

3 2 0
                                    



Comeback in my story🙈

Happy reading🤗

Sorry for typo🙏







--------------------------------------------------------





Selesai makan, mereka ke ruang keluarga buat cerita-cerita sambil nonton televisi, tentunya Hilya bantuin Bunda dulu nyuci piring.

"Gimana kuliah kamu Ky? Lancar kan?", Ayah.

"Alhamdulillah lancar Yah.", Rizky.

"Udah punya pacar belum niih anak ayah?", goda Ayah.

"Apaan sih Yah. Rizky gak mau pacaran Yah, kalau udah ketemu yang cocok nanti ta'aruf aja", Rizky.

"Iihh, Ayah bangga sama kamu. Bagus kalau gitu, kayak Ayah sama Bundamu dulu. Ayah sama Bunda bertemu pas Ayah nemenin sahabat Ayah ke butik.

Bundamu dulu itu kerja di butik itu, awalnya Ayah biasa ngerasa biasa aja, tapi pas di hari berikutnya Ayah nemenin sahabat Ayah lagi me butik itu dan gak sengaja tatapan sama Bundamu, agak lama gitu sampe ngelamun.

Sahabat Ayah yang sadar Ayah gak fokus langsung nepuk bahu Ayah. Gak tau kenapa waktu itu Ayah langsung tertarik sama Bundamu, ternyata Bundamu juga ngerasa gitu juga.

Pas ketemu lagi, Ayah ngaku sama Bundamu, tapi dia gak mau pacaran.

Sampe rumah, Ayah langsung cerita sama Kakekmu, katanya kalau emang mau serius Ayah harus datang ke rumahnya minta restu dan Ayah langsung iyain.

Dua minggu Ayah sama Bunda ta'aruf, dan langsung lamaran. Kami sepakat melangsungkan pernikahan sebulan kemudian. Jadi, Ayah sama Bunda tuh pacaran setelah menikah", Ayah.

"Eh bentar Yah. Bunda dulu kerja di butik?", Rizky.

"Iya, katanya dia mau mandiri, gak mau nyusahin kakek nenekmu sampe sukses sekarang ini", Ayah.

"Ooooo gituuu", Rizky.

"Ngomongin apa nih, seru banget kayaknya", Hilya.

"Gak ngomongin apa-apa kok. Gak belajar dek?", Rizky.

"Bentar lagi Bang, besok belum pembelajaran kok, masih perkenalan dulu sama games", Hilya.

"Ooo. Gak kayak Abang dulu dong?"; Rizky.

"Kan sekolahnya beda Abang, pastinya kebiasaannya juga beda", Hilya.

"Iya juga", Rizky.

"Ky. Besok mau Ayah anterin apa gimana?", Ayah.

"Besok aku bawa mobil sendiri aja boleh gak Yah?", Rizky.

"Boleh kok, mau pake mobil punya Ayah atau Bunda?", Ayah.

"Pake mobilnya Bunda aja. Boleh kan Bun?", Rizky.

"Iya boleh. Yaya mau berangkat sama Abang gak?", Bunda.

"Nggak ah Bun. Yaya mau bawa sepeda aja, biasaaa itung-itung olahraga pagi", Hilya.

"Beneran dek?", Rizky.

"Iya Abang Rizky", Hilya.

Mereka lanjut ngobrol sampe jam menunjukkan pukul 21.00. Dan itu waktunya Hilya tidur.

"Yaya ke kamar ya Yah Bun Bang", Hilya.

"Sama Abang yuk dek", Rizky.

"Apaan sih Bang, mau gangguin kan? Ngaku deh", Hilya.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang