Bagian 8

313 47 3
                                    

Langit sudah berubah warna jingga,pertanda hari sudah mulai memasuki malam. Tapi Prilly masih saja berada di dalam kelas menyelesaikan tugasnya yang masih belum siap. Karena tadi ia harus membersihkan perpustakaan terlebih dahulu. Fyi,Saat ini dia sendiri di dalam kelas.

"Ayo Prilly,dikit lagi kelar"gumamnya

Tuk! Tuk! Tuk!

Suara ketukan sepatu seseorang mengejutkan Prilly. Siapa yang datang? Batinnya. Mengingat kampus ini sudah sepi sejak 1 jam yang lalu.

"Aaaaaaa....."teriak Prilly terkejut saat melihat seseorang didepan kelas

"Heh! Ini gue,Gana."ucap seseorang itu yang ternyata adalah Ali

"Ali?"ucap Prilly sambil membuka matanya

"Lo ngapain disini?"tanyanya

"Harusnya gue yang nanya,Lo kenapa masih disini?" Tanya Ali balik

"Tugas gue belum kelar,karna tadi bersihin perpus dulu"jelas Prilly

"Trus Lo?"tanyanya lagi

"Headphone gue ketinggalan,makanya gue balik"ucap Ali

"Headphone? Tapi kok gue ga pernah liat Lo pake headphone sih?"ucap Prilly bingung

"Ga gue pake tapi kan gue punya"balas Ali dengan sedikit terbata

"Kenapa baru balik sekarang,bukannya tadi? Kan udah satu jam tadi pada balik. Lagian dari tadi gue ga ngeliat ada headphone disini"ucap Prilly

"Lo banyak tanya ya!"sentak Ali

"Kerjain aja tugas Lo dan gue bakal nyari headphone gue dulu! Dasar bawel!"ucap Ali kesal,kemudian mencari headphone yang katanya ketinggalan

"Bawel?" Batin Prilly

"Ali Lo tau ga? Tadi itu gue abis dipuji sama pak Suprapto karna nilai gue yang paling tinggi dikelas,aaa gue seneng banget Li. Akhirnya guru yang terkenal paling killer disekolah muji gue,bayangin Li bayanginn,aaaa senengnya yaampun" ucap Prilly cepat dengan heboh.

"Lo dengerin gue ga sih Li?"tanya Prilly kesal saat merasa Ali tak menghiraukannya

"Iya dengerin,tapi suara Lo berisik banget. Dasar bawel!"ledek Ali

"Ihhh itukan emang udah dari orok,gimana sih Lo"rengek Prilly malu sambil memukul bahu Ali pelan. Ali yang mendengar rengekan Prilly pun tertawa terbahak-bahak

"Iya ketawa aja terus diatas penderitaan guee"rengek nya lagi,saat Ali belum berhenti tertawa

"Hahahaa,Iya iya maaf yaampun baby girl nya Ali"goda Ali sambil menarik kepala Prilly kedalam dekapannya dengan sayang. Dibalas pula oleh Prilly dengan pelukan erat

"Oii! Prill! Hellow!" Ucap Ali sambil melambaikan tangannya didepan wajah Prilly,membuat Prilly tersentak dan sadar dari lamunannya

"Ngelamun Lo? Berat banget beban Lo kaya nya"ucap Ali

"Ya Tuhan! Kenapa susah banget sih? Kenapa gue ga amnesia aja juga. Biar gue juga lupa sama Ali" batin Prilly

"Gue,gapapa"ucap Prilly

"Yaudah sih,bukan urusan gue juga"ucap Ali tak peduli

"Ternyata bener Ali amnesia. Biasanya Ali bakal peduli banget sama apa yang terjadi sama gue"batin Prilly menatap Ali lama

"Apa Lo liat-liat! Gue tau muka gue emang paling ganteng sekampus"ucap Ali pede

"Tapi pedenya ga ilang"batin Prilly lagi tersenyum

Throw backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang