Bagian 11

356 44 0
                                    

Ali dan Ardan sedang berjalan melintasi koridor kampus menuju kantin. Mereka hanya berdua. Jika ditanya kenapa? Ya wajar mereka mahasiswa baru,baru pindah. Tak sedikit gadis yang menatap mereka mupeng. Ya bagaimana lagi? Mereka berdua cukup tampan untuk ukuran anak muda masa kini.

"Li? Kemarin Prilly datengin gue"beritahu Ardan tiba-tiba

"Nemuin Lo? Buat apa?"tanya Ali heran

"Dia nanyain Lo. Ya gue bilang aja Lo amnesia"kata Erdin santai

"Ohh,iya baguslah"jawab Ali singkat

"Lo ga takut nyesel Li?"tanya Erdin lagi

"Maksud gue tuh gini Li,Lo ga mikirin gimana kalo sampe Prilly tau? Gimana perasaan dia? Ya emang sih dia udah nyakitin Lo. Tapi apa dengan Lo bales perbuatan dia,Lo ngerasa tenang? Gue tau Lo masih cinta smaa dia Li. Dan gue yakin hati kecil Lo pasti ga terima Lo ngelakuin ini"jelas Ardan

"Kalo pun Prilly benci gue,itu lebih baik. Karna gue juga udah mau tunangan sama Zizi. Gue ga mau ngerusak kebahagiaan keluarga gue Dan"ucap Ali pasrah

"Lo tuh kenapa sih Li? Lo pulang kesini karna mau ketemu dia kan?"

"Iya tapi dia juga udah jadian sama orang lain"

"Tapi udah putus!"teriak Ardan tanpa sadar membuat semua orang yang ada di koridor menatap mereka. Tapi dengan mata tajam Ali,mereka semua akhirnya menghindar.

"Tapi gue ga mau ngecewain orang tua gue Dan"jawab Ali

"Oke! Terserah Lo. Yang penting gue udah ingetin Lo"ucap Ardan lelah

"Yaudah mending sekarang kita makan aja. Gue capek mikirin ini semua"lirih Ali

Akhirnya mereka pun makan,tapi tanpa mereka sadari,ada satu orang yang melihat perdebatan kecil mereka tadi. Orang itu,Ryan.

"Kena Lo bang!"sinis Ryan tersenyum licik

                        ***********

Sementara di depan pintu kantin,tiga orang gadis kebingungan mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka makan. Semua sudah terisi penuh. Hanya ada satu meja yang di pojok yang masih cukup untuk mereka duduki.

"Ndah,ga ada yang kosong. Kita makan di mana?"keluh Prilly

"Bentar gue cari dulu"jawab indah sambil mendongakkan kepalanya mencari meja kosong

"Nah disana ada!"ucap Indah

"Yuk!"ajaknya pada kedua temannya

Mereka pun berjalan menuju meja yang Indah maksud

"Ehm,hai anak baru. Boleh gabung disini kan?"tanya Indah

"Ehh Gana sama Ardan yaa"centil Nada

Indah pun menyenggol Nada dan berbisik
"Heh,ga Inget doi Lo?"

"Ya maaf ndah,abisnya ganteng sih"bisik Nada pula tak lupa dengan cengiran kuda nya.

"Boleh ga?"tanya Indah lagi

"Boleh kok boleh. Bolehkan gan?"tanya Ardan pada Ali yang diam saja sedari tadi. Ali pun menganggukkan kepalanya.

Ya,jika hanya berdua,Ardan akan memanggil Ali dengan panggilan Ali tapi jika ada orang lain maka ia akan memanggilnya dengan sebutan Gana.

"Pesen aja yuk,pesen biar sekalian. Soalnya kita juga belum pesen apa-apa kok"ucap Erdin ramah. Mereka pun duduk dengan posisi Prilly berhadapan dengan Ali. Sedari tadi Ali hanya menatap Prilly yang menundukkan kepalanya. Sedang prilly yang merasa diperhatikan pun mendongakkan kepalanya. Hingga tatapan mereka bertemu. Cukup lama dengan posisi itu,tatapan mereka pun terputus karena deheman Ardan

Throw backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang