1

232 44 4
                                    

     "Raaa" panggil seorang pria muda yang umur nya mungkin setara dengan Rara itu. Dia melambaikan tangan nya kearah Rara dari kejauhan

Dia adalah Rey,sahabat Rara dari kecil,selain mereka sahabatan mereka juga tetanggan. Rumah Rey 3 rumah di samping Rara

Sambil menuju Rey,Rara tampak kewalahan membawa barang dagangan nya itu

      "Sini-sini gue bantu" ucap Rey sambil mengambil dagangan Rara dari tangan nya yang kurus itu.

Rara dan Ibu nya kini hidup seadanya saja,Ibu nya bekerja apa saja untuk menafkahi Rara,dari mulai MLM,tukang ojek,penjual gorengan dan lain-lain.

Maka dari itu,Ibu nya menuruh Rara untuk berjualan di sekolah sekaligus membantu mempercepat penjualan Ibu nya.

      "Pegel banget nih,dari mana ajaa sih lo" kata Rara sambil meregangkan tangan nya

      "Gue tadi ke warung bentarr,yukk kesekolah ntar terlambat" jawab Rey sambil melangkah kan kaki nya

Rara sekarang sedang menginjakkan kaki di SMP menuju SMA,jadi dia harus bergiat berjualan untuk membeli keperluan-keperluan baru nya itu. Sesampai disana,sekolah tidak cukup ramai di pagi-pagi. Rara mengelilingi koridor dengan sebentar,barangkali ada yang mau membeli gorengan nya di pagi itu. Yaa,lumayan ada yang membeli 5 sampai 6 orang di pagi itu. Rara tampak senang dan langsung Kembali ke kelas di temani Rey,tetangga kelass nya itu.

      "Duh,ada si penjual gorengan nihh" saut perempuan yang bernama Adlin sedang duduk di atas meja ketika melihat Rara sampai di depan kelas

      "Emmm,bauuuu.. dari mana nih bau nya.." saut teman si perempuan itu yang bernama Lala sambil menuju kearah Rara dan mengendus-ngendus

      "HUEEKKK,dari sini bau nyaaa. Belum mandi lo yaa,penjual gorengan sialan" tiba-tiba Lala menjauh dan menutup hidung nya

      "Gue udah mandi,apaan sih lo" jawab Rara sambil melangkahkan kaki nya menuju meja belajar nya

     "Berani lo yaa ngelewatin gue,ohiyaa lupa..dia kan ga punya ayah lagii hahahaha mampus lo penjual gorengan sampah!!" tiba-tiba Lala menarik rambut Rara yang terurai panjang itu kebelakang,alhasil gorengan nya jatuh karena Rara kaget.

      "Gue salah apaa sih sama lo! Gue gapernah usik kehidupan lo atau apapun itu" jawab Rara sambil menahan nangis dan mulai memunguti gorengan nya itu yang jatuh dilantai.

Tiba-tiba Rey datang yang tadi nya dia sudah kembali ke kelas,dia mendengar suara keributan dikelas Rara

      "Apa-apaan iniiii??" tanya Rey buru-buru menuju Rara

      "Waduhh,cowok nya datang tuuu... kabur ahhh..." ucap Adlin

Lala dan Adlin pun pergi dari kelas nya sambil memberikan tatapan sinis kepada Rara.

      "Lo diapain tadi sama mereka?" tanya Rey sambil memunguti gorengan nya itu

      "Gapapa Rey..gue bisa jaga diri gue sendiri kok"

      "Kalau ada apa-apa bilang ya Ra,gue tau lo perempuan yang kuat. Tapi gue juga tau kalau perempuan butuh tempat senderan juga" ucap Rey

Pulang sekolah,Rara terlihat gelisah karena dagangan nya tidak laku,ia takut membuat ibu nya sedih atau bahkan marah. Tetapi disore itu Ibu nya juga belum kunjung pulang dan dia mengajak Rey main ke taman dekat gang rumah nya itu.

      "Rey,gue kangen deh sama ayah gue..pengen ketemu.. pengen nyeritain semua nyaa ke dia" ucap Rara yang sedang menaiki ayunan itu

      "iya Ra,gue paham. Entar kalau kita udah dewasa,kita cari bareng-bareng yaa ayah lo" jawab Rey sambil mendorong ayunan Rara

Tiba-tiba kepala Rara pusing,pandangan nya menghitam dan dia tidak bisa mendengar apa-apaa..

     "Raa" tanya Rey dari belakang

     "Ahh,iya kenapa rey"

     "Gue dari tadi ngomong,lo ga dengerin yaa"

     "Gue melamun tadii hahahah" jawab Rara sambil berbohong

      "Bohong lu,sengaja cuekin gue kan" ucap Rey sambil menggelitiki perut Rara dan mereka pun main kejar-kejaran. Rara tampak Bahagia

Pulang kerumah,Rara tampak sangat merindukan ayah nya itu,dia ingin cepat-cepat dewasa agar mencari ayah nya ke Depok walaupun dia tau,bakal susah mencari ayah nya di tempat seperti itu,apalagi tidak mendapatkan kontak dan tau kabar mengenai ayah nya itu.


To Be Continued...

Last Wish For DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang