Prolog

80.6K 5.8K 24
                                    

Perempuan bergaun putih itu menatap bayangannya di cermin, kedua tangannya mengepal kuat sampai kuku-kuku di jarinya memutih. Mimpinya tadi malam membuat sang perempuan tidak bisa tenang, bagaimana mungkin ia bisa bersikap biasa saja setelah menyaksikan kematiannya sebanyak 6 kali?

"Itu hanya mimpi Selene, jangan terlalu memikirkannya," perempuan itu berucap lirih, ia berusaha menenangkan rasa gelisah yang muncul di hatinya.

Selene Nesta Octavian, putri Duke of Rowena, pagi itu terbangun dengan tubuh menggigil. Selene bermimpi hidup sebanyak 6 kali, dan sebanyak 6 kali pula, ia mengalami kematian yang mengenaskan.

Pemilik mata berwarna biru laut itu masih mengingat dengan jelas bagaimana rasa dingin pedang milik Lucius memisahkan kepala dari tubuhnya. Lucius, laki-laki di mimpinya, selama 6 kali kehidupan selalu menjadi penyebab kematian Selene.

Terlalu larut dalam pikirannya, Selene dibuat terkejut saat pintu kamarnya diketuk, ia berusaha menyembunyikan raut ketakutan dan gemetar di tubuhnya dengan menampilkan sikap tenang.

"Masuk saja Marry, aku sudah bangun." Selene mempersilahkan pelayan pribadinya memasuki kamar.

Marry, pelayan Selene yang hanya berjarak dua tahun dari sang Lady memasuki ruangan dengan raut wajah tegang yang membuat Selene penasaran.

"Apa yang terjadi padamu, Marry?" Selene mengerutkan kedua alisnya. "Apa ayah marah lagi padaku karena mengacau di pesta Lady Maxwell?"

Marry menggeleng cepat. "Tidak Lady, His Grace tidak sedang dalam keadaan marah. Namun, His Grace meminta saya untuk memanggil Anda karena ada seseorang yang tengah mencari Anda di lantai bawah,"

Selene mengangkat alisnya bingung. "Siapa yang mencariku pada waktu seperti ini?"

Marry menunjukkan wajah takut sebelum menjawab pertanyaan tersebut. "Yang mencari Anda adalah Grand Duke of Kaltain, Yang Mulia Lucius Alexander Cassian,"

Selene terkejut setengah mati, seseorang dengan nama sama seperti pembunuh di mimpinya tadi malam datang mencari keberadaannya. Bagaimana bisa?

Perempuan itu mengigit bibir bawahnya keras, apakah mimpinya itu sebuah kebenaran? Apakah ia juga akan mati seperti di mimpinya itu?

I Refuse to Die [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang