12. First Day (2/2)

22 6 10
                                    

Yakin tidak ada lagi?

Coba lihat dengan baik di sekelilingmu.

Sudah lihat?

Bagus ....

Minho tersenyum puas ketika melihat Changbin di seberang mendengus kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho tersenyum puas ketika melihat Changbin di seberang mendengus kesal. Matahari sudah terbenam dan memaksa bulan untuk naik menggantikan posisinya. Sudah satu jam mereka berkumpul di kantin sekolah, surat dan segala benda yang mencurigakan sudah diletakkan di tengah mereka.

Untuk kali ini, pertama kalinya, mereka menggabungkan tiga meja menjadi satu sesuai titah Minho. Hyunjin dan Jeongin langsung mengaturnya dan beginilah susunan mereka sekarang, di tengah ada Minho, di samping kanan secara berurutan ada Hyunjin, Jisung, Felix di ujung. Sedangkan di sisi sebelah ada Jeongin yang posisinya dekat dengan Minho, kemudian Seungmin dan Changbin paling sudut.

Hyunjin masih diam melihat sekitar yang memasang wajah santai. Berbeda dengan Jisung yang telah gugup, Hyunjin tahu dengan pemuda siluman tupai itu memainkan kedua jari telunjuknya di bawah meja.

"Ada yang berniat membuka salah satu dari ini?" tanya Minho yang membuka sesi rapat mereka.

Seungmin tanpa menjawab, mengambil salah satu surat yang tergeletak di atas meja lalu membukanya tanpa suara. Matanya berkeliaran untuk melihat isi surat tersebut sebelum membacanya.

You cannot hide.

I can see you everywhere you go.

Don't think to hide!

A way to win is defeat the boss.

- Jay, Game Maker

Seungmin menggulung kembali isi surat tersebut sebelum memasang wajah kalem sambil melihat sekitar.

"Kita tidak bisa sembunyi." kata Felix yang memecah keheningan. "Itu dikatakannya. Dalam artian, Jay memantau kita semua. Apapun yang kita lakukan, kita tidak akan bisa lepas darinya. Dia hanya sedang bermain sebelum memasuki puncak." sambung Felix lagi.

"Kemungkinan terbesar, dia tahu kita sedang berkumpul untuk melawannya." timpal Jeongin sambil melihat sekitar area kantin. Dia penasaran dengan cara Jay melihat mereka semua.

Aneh saja, dia memang sempat mengatakan pada Seungmin untuk bersembunyi, tapi, yang lain tidak tahu rencananya.

"Boss yang dimaksud di sana adalah Jay. Kita perlu membunuh atau paling tidak melumpuhkannya supaya kita bisa tetap hidup dan bebas dari tangannya." kata Hyunjin yang akhirnya ikut bersuara. Matanya melihat Minho yang sedari tadi memejamkan mata dengan gusar, pemuda itu melipat tangannya di depan dada tampak sangat tenang dalam situasi mencekam seperti ini.

Death Hunter • HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang