Prolog

28 8 1
                                    

Tahun 2015 pertama kali aku kenal dia, dia manusia yang masih kucintai sampai hari ini. Dia yang tidak pernah meninggalkan jejak buruk sedikitpun dimataku walau berkali kali menjatuhkanku ke dalam dasar jurang.
Cerita ini dimulai ketika aku berumur 13 tahun, pertama kalinya aku merasakan bagaiamana ada kupu kupu yang berterbangan di perutku, pertama kalinya merasakan bagaimana sakitnya rindu ketika ditinggalkan, dan pertama kalinya aku mencintai laki-laki yang sialnya aku masih mencintainya walau semuanya telah berubah.

Cerita ini berawal ketika dia datang dengan kejahilannya yang luar biasa. Dia yang menertawaiku karena aku bingung mencari tahu dari mana sms iseng itu muncul. Yap, dia mengerjaiku dari platform yang hampir punah itu. Dia memanggilku dengan namaku langsung, padahal aku sama sekali tidak mengenal siapa dia. Karena aku sangat penasaran, akhirnya aku membalas pesan dari nomor iseng itu.

"Hai Ra, kamu sedang apa?"

"kamu siapa? Aku sama sekali tidak mengenalmu."

Belakangan aku tahu ternyata dia adalah teman sepupuku, kata sepupuku anak laki-laki itu dengan isengnya meminta semua nomor perempuan yang ada di handphone sepupuku. Benar-benar menyebalkan, baru lahir sudah menjadi playboy. Sayangnya aku terus membalas pesan-pesannya. Hal itu menjadi rutinitasku, sepulang sekolah aku selalu mengecek handphoneku, melihat apakah dia sudah mengirim pesan atau belum.

Kami selalu berkirim pesan dengan sangat intens dari mulai pulang sekolah hingga tidur. Entah berapa uang saku yang kuhabiskan demi membeli pulsa hanya agar aku bisa berkirim pesan kepada manusia yang belum pernah kulihat wujudnya. Sampai pada akhirnya kami berada di SMA yang sama, cerita pun dimulai.

***

Terimakasih sudah membaca, semoga menyukainya dan betah berada disini:)

Back to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang