OUR PRINCE [BL]

Ch 12

Berganti tempat di bagian istana kerajaan Hyperzion, lebih tepatnya di istana Ratu, seorang wanita berambut perak datang ke istana Ratu. Rebecca Lottie Altician, ia di sambut hangat oleh Ratu Roselina Bathoven Hyperzion, yang tak lain adalah ibu kandung Avraz Bethroan Hyperzion.

Dengan senyum merekah, Roselina menyambut Rebecca secara pribadi untuk minum teh bersama. Rebecca perlahan duduk di depan Roselina. Ia kemudian menundukkan sedikit kepalanya, "Salam kepada baginda Ratu Kerajaan Hyperzion" Lalu kembali mengangkat wajahnya.

Roselina terkekeh melihat Rebecca begitu tenang dan anggun, tetapi tatapannya itu sangat kuat dan mengintimidasi, "Tidak perlu terlalu kaku, kan tidak lama lagi kita akan menjadi keluarga" balas Roselina sambil menyeruput tehnya. Rebecca kemudian tersenyum menanggapi ucapan itu.

"Bagaimana pun juga, pengantin pria nya kabur entah kemana. Tidak ada kepastian Pangeran Avraz saat ini masih hidup, yang mulia" ucap Rebecca.

Roselina tersenyum miring, "Sepertinya ayahmu, Yang Mulia Levrio Altician tidak memberitahumu sesuatu yang penting. Anak buah ayahmu bertemu dengan Avraz beberapa minggu lalu" ujar Roselina yang lalu menaruh cangkirnya.

Rebecca terdiam mendengar itu, "Pernikahan ini.. Bagaimana jika aku membatalkannya? Pangeran juga tidak menginginkannya" mendengar perkataan Rebecca, Roselina seketika menatapnya tajam tapi sedetik kemudian tertawa.

"Secara kasarnya.. Kau itu permata yang cocok untuk menarik perhatian walaupun ditempelkan dengan cincin besi berkarat. Dan sayang sekali, kau tidak bisa membatalkan pernikahan ini semudah itu" Roselina berhenti tertawa, kemudian mencondongkan wajahnya ke depan Rebecca, "Atau kau ingin memilih berperang melawan Kerajaan Rehain? Karena anak buah ayahmu adalah bandit di Kerajaan itu. Ck. Ck. Ck. Rebecca yang malang. Jadi tetap diam dan ikuti saja yang di perintahkan, mengerti?" ujar Roselina dan kembali tegap seperti semula.

Rebecca seketika merinding, orang di depannya saat ini benar-benar orang yang menakutkan. Berbeda sekali dengan image yang beredar. Dan sebenarnya ia tidak benar-benar menginginkan pernikahan ini, melainkan ayahnya yang ingin dirinya menikah dengan Avraz. Tapi jika begini, keinginan untuk mundur tidak bisa lagi. Demi keluarganya, jangan sampai Roselina membocorkannya.

"Teh mu sudah dingin. Sepertinya pembicaraan ini cukup sampai di sini. Hati-hati di jalan" ujar Roselina seraya tersenyum manis.

Mengerti bahwa dirinya di minta keluar, Rebecca pun bergegas keluar dan pulang ke Kerajaannya.

Roselina masih terdiam di tempat. Ia kemudian memanggil seorang pelayan masuk, "Siapkan kereta dagang khusus rakyat dan beberapa kesatria. Besok aku akan melintasi perbatasan bagian barat, dan kirimkan surat ke Kerajaan Juvel bahwa aku akan berkunjung" perintahnya. Pelayan itu pun langsung keluar menjalankan tugasnya. Roselina tersenyum lebar, "Bagaimana aku menyambut kepulangan putraku nanti ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Berpindah ke medan perang Kerajaan Hyperzion dengan Kerajaan Batako. Setiap pas fajar hingga senja, pasukan tiap-tiap Kerajaan terus berperang di perbatasan. Jika dilihat dari skala perangnya, perang kali ini tidak termasuk yang terbesar. Presentase kemenangan Kerajaan Hyperzion pun mencapai 80%. Apalagi terdapat sword master ke 3 dari 4 di dunia.

Cassier Royan Zeksio. Putra tunggal keluarga Zeksio. Pewaris tunggal keluarga Zeksio. Dan dia sangat benci nama Zeksio itu sendiri.

"Kapten~ waktunya makan malam!" panggil Igris dari luar tenda. Cassier berdecak sebal. Anak itu benar-benar seperti toa berjalan. Cassier pun keluar dari dalam tendanya menghampiri gugus pasukannya untuk makan malam bersama.

Igris ikut berperang karena permintaan Avraz juga. Hal itu yang membuat Cassier tambah tidak menyukai 'teman' kerjanya yang satu ini. Apalagi ketika dia tahu bahwa beberapa kali Avraz bertukar surat dengan Igris, saat Igris tak sengaja menceritakannya.