Hari itu kami menginap di rumah tamu pesantren. Karena dawuh kyai Shodiq supaya kami ke Pekalongan bersama saja esok pagi, dan Ari berkesempatan untuk berkemas juga.
Dan kami memang ke Pekalongan bersama, aku dan keluarga menaiki mobil sewaan kami. Sedang Kyai Shodiq, Bu nyai, kang Azam, dan kang Wawan menaiki mobil beliau. Kang Azam menyetir pas berangkat, kang Wawan pas pulang, seperti itulah yang aku sempat dengar sebelum kami berangkat.
Kyai Shodiq dan rombongan menginap di rumah kang Azam yang ternyata abahnya kang Azam adalah teman beliau ketika mondok dulu. Entah beliau kemana lagi. Ayah sudah menawarkan agar beliau bersedia menginap, tapi beliau menolak dengan halus, karena beliau kangen dengan teman lamanya yaitu kyai Fadli, Romo kyai Ku dan juga sudah ingin bertemu dengan abahnya kang azam, yang sampai sekarang aku belum tahu siapa sebenarnya keluarga kang azam. Eh tapi ya buat apa juga si maula wkwk, tapi kan ya mungkinkah kang azam berasal dari keluarga terpandang dan aku sangat kudet dengan hal itu? Abahnya saja teman dari gurunya.
Oke lupakan
Sebelum benar-benar berpisah beliau ngendikan, nanti akan mampir sebentar, sebelum beliau pulang.
_
Baru 2 jam lalu aku sampai di rumah, notifikasi whatsapp masuk terdengar, karena memang di perjalanan tadi ponselku low bat, dan baru saja aku aktifkan datanya.
Pondok new
Dek maul, sudah pulang sambang kah?
Iya sudah mba, bagaimana ada apa?
Kalau gak repot, besok tolong bantuin ngeberesin data pondok
sama lpj kegiatan muwadda'ah kemaren.
Hihi punten yang lain kok masih sibuk renovasi kamar-kamar santri.
Oh oke mba siap
Biar ku istirahat hari ini, besok pagi aku langsung cuss sana.
Oke makasih banget ya dek maul
Sama-sama mba, maul seneng kok kalau bisa bantuin pondok
Hehe iya, semoga berkah untuk semuanya ya dek
Aamiin mba
Sekarang ini Aku masih di office room pondok kyai fadli, tempat dimana selama 7 tahun terakhir aku menuntut ilmu agama. Setelah pesan dari mba reni kemaren yang memintaku untuk ikut membantu menyelesaikan lpj. Loh kenapa aku bisa membantu? Yah karena walaupun santri laju aku dijadikan salah satu panitia dalam tiap acara, entah mengapa tapi aku tak pernah keberatan, malah aku senang jika tenaga ku masih bisa bermanfaat untuk sekitarku.
"mba reni gak bantu renovasi kamar?" tanyaku pada mba reni yang sekarang disampingku juga berkutat dengan laptopnya
"udah bagi tugas dek, jadi mba dapat jatah nemenin kamu garap lpj, sudah diminta romo yai dek dari kemaren, akunya bingung karena memang belum jadi, akunya masih ikut renovasi ini itu, akhirnya romo kyai ngendikan supaya menghubungi anak kuliahan aja, yah mba langsung wa kamu." Jawab mba reni, sambil mengutak-atik laptopnya
"hehe iya mba, btw nih mba, liburan santri sampai kapan?"
"as usually, h-1 puasa"
Dan begitulah kami, mengerjakan lpj Bersama dengan tangan dan pikiran yang sibuk dengan laporan, tapi mulut dan telinga sibuk menanyakan hal hal yang tak berkaitan.
Laporan kami selesai tepat Ketika adzan dhuhur terdengar. Alhamdulillah akhirnya. Aku dan mba reni masih berhalangan, sehingga kami memutuskan untuk sejenak terlelap di office entah sudah berapa lama, dan kami tersadar Ketika terrdengar suara yang memanggil kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHA SANTRI
Teen FictionAku seorang mahasiswi semester 7 jurusan pendidikan bahasa Arab. Hidupku sangat biasa saja. Sejenak disela-sela KKN ku, aku selalu memikirkan bagaimana hidupku setelah ini. Pasti kebanyakan diantara bayangan mahasiswa pendidikan, adalah mendaftarka...