Harem Dan Reputasiku

325 10 15
                                    

"Halo Naruto. Namaku Hotaru, orang yang menelponmu semalam." kentot

Dengan senyuman manis dia mengucapkan itu.

--

"Jadi, apa maksudnya dengan kau adalah malaikat mautku?"

Waktu masih pagi, jam pertama telah usai dan jam istirahat pertama pun datang.

Tiba-tiba saat aku membereskan alat tulis ku seseorang menepuk pundakku lalu tersenyum manis.

Orang itu adalah orang yang saat ini sedang aku ajak bicara. Dia duduk di depanku dengan Hanabi dan Tenten berdiri di sampingnya.

Kami saat ini masih di kelas.

"Maaf. Sebenarnya maksudku bukan seperti malaikat maut pada umumnya."

Memangnya ada malaikat maut khusus?

"Maksudku, aku adalah orang yang akan mengakhiri titel mu sebagai pemegang nilai UN ke dua tertinggi di Konoha ini."

Hah.. Entah kenapa sekarang aku jadi menyesal mendapat nilai UN itu. Mengapa hanya hal negatif yang kudapat dari prestasiku itu?

Seperti malaikat maut? Memangnya siapa yang menganggap itu adalah hadiah terajaib yang kau dapat dari hasil kerja keras sendiri?

"Hm. Memangnya untuk apa?"

Untuk apa dia ingin mendapatkan titel itu? Lagipula siapa juga yang seenaknya memberi titel peringkat UN? Seharusnya ini adalah hal yang tidak mungkin di pedulikan oleh sebagian orang. Jadi ini sama saja dengan hal yang tidak penting.

"Aku adalah peringkat ke tiga. Aku ingin menjadi nomor satu, dan untuk mencapai tujuanku aku ingin menantang seorang yang peringkatnya di atasku satu persatu."

Dia ingin menantangku yang peringkat kedua. Lalu setelah itu dia akan menantang peringkat pertama.

Tapi.

"Siapa sebenarnya yang peduli akan hal itu?"

Setelah aku mengatakan itu, wajah Hotaru nampak mengeras. Walau seorang gadis manis yang marah itu wajahnya selalu imut jadi aku malah senang melihatnya.

"Tentu saja aku salah satunya dan jutaan orang di luar sana."

Wah.. Aku pikir jutaan orang di luar sana tidak tahu. Ternyata mereka perduli tentang hal seperti ini.

"Aku sudah susah payah belajar, dan akhirnya aku hanya dapat peringkat ke tiga. Sedangkan Naruto Uzumaki, seorang yang tidak mendapat rangking di kelasnya bisa berada di atasku. Aku tidak terima."

Hotaru hanya ingin memenuhi ambisinya untuk jadi yang terbaik. Mungkin dia tidak suka berada di bawah orang lain.

Hah.. Dasar manusia.

"Sudahlah Naruto, terima saja tantangannya."

Hanabi memohon padaku.

Untuk apa dia sampai memasang muka memohon seperti itu? Ini hanya masalah kecil bukan? Aku rasa juga ini tidak bisa di anggap sebuah masalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang