Kakak, Datang!

323 14 3
                                    

Kenyataan dalam kehidupan.


Kau akan merasa salah saat melakukan sesuatu yang salah. Dan kau tetap akan melakukannya karena tidak ada hal lain lagi yang bisa kau lakukan dengan cara benar. Meskipun ada, kau tetap akan menyangkalnya karena cara salah yang telah kau lakukan lebih mudah untuk kau lakukan.

Seringkali kau mendapatkan kesulitan di hidupmu. Lalu setelah kau mengeluh, akan ada orang yang tiba-tiba bilang padamu.

"Lihatlah dia, dia lebih menderita darimu. Masalahnya lebih berat darimu. Dan dia tidak mengeluh. Harusnya kau bersyukur atas apa yang ada."

Memang benar kita harus bersyukur atas apa yang ada. Tapi, jika kau bilang masalahnya lebih berat dariku, Apakah benar? Memang masalah bisa di bandingkan seperti itu?

Anak yang punya orang tua dan anak yang tidak punya orang tua. Apakah hal-hal sulit yang mereka hadapi akan sama?

Anak yang punya orang tua, dia di perhatikan,di manja, di sayangi orang tuanya dan dia bahagia.

Anak yang tidak punya orang tua, dia melihat orang lain bersama orang tuanya dan dia kesepian.

Anak yang punya orang tua, dia di marahi dan di anggap tidak berguna dan dia sakit hati.

Anak yang tidak punya orang tua, dia spesial di mata orang, mendapat empati lebih, dan dia bahagia.

Meski, siklus itu belum tentu memang benar. Tapi, bisa kau lihat?

Jalan cerita hidup orang berbeda. Masalah yang kau anggap sulit memang akan di anggap mudah oleh orang lain. Tapi karena orang itu tidak tahu bagaimana kita merasakannya.

Mereka hanya memikirkan simpelnya. Kau sangat butuh sebuah buku. Mereka akan bilang "Kau hanya tinggal membelinya." Lalu darimana aku dapat uang? "Kau tinggal bekerja." aku sudah mencari pekerjaan dan tak ada yang kudapatkan. Dan apakah benar jika kau menjawab dengan mudahnya "Benarkah? Aku saja bisa mendapat pekerjaan dengan mudah." itu keberuntungan mu! Itu takdirmu! Kau tak merasakan masalahku!

Dan aku tak akan bilang masalahku lebih berat darimu. Karena kau tak merasakan masalahku. Meski kau mengalaminya, yang kau alami akan berbeda dengan saat ku merasakannya. Jalan takdir kita berbeda.

...

Kebetulan hari ini cerah, tak terlihat awan hitam yang biasanya menandakan hujan. Karena, sudah kubilang hari ini cerah. Dan aku bersyukur hari ini cerah.

Tapi bersyukur sepertinya harus ku tunda sejenak, karena dari tadi aku merasa gelisah. Kau ingin tahu mengapa aku gelisah, di pagi yang cerah ini?.

Jawabannya adalah, seorang gadis membangunkan ku dengan tidak menyenangkan lalu tiba-tiba memintaku-memaksa- untuk mengantarnya jalan jalan hari ini.

Bukan, bukan Hanabi yang dimaksud. Seorang gadis yang membangunkan ku dengan cara yang tidak menyenangkan adalah seorang yang sedarah denganku, serahim denganku, sedunia denganku, Yap. Kakak ku.

Orang yang sama sekali tak diharapakan untuk seenaknya datang lalu mengacaukan pagi seseorang. Tentu yang dimaksud mengacau sangat jelas dilakukannya, tentu kalian ingat kalau aku dan Hanabi sudah ada rencana hari ini, menemaninya ke toko pakaian. Membeli seragam SMA untuk dirinya sendiri. Meskipun terlalu cepat membelinya, belum tentu dia di terima di SMA 1 kan?

MalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang