04 - Kenalan (pt. 2)

4.3K 393 37
                                    


Soonhoon time~





Soonyoung POV

"Ahn naemyeon jin guh, gawi bawi bo!" Seruku bersama teman-temanku yang lain. Kalian mungkin berpikir untuk apa pria-pria berusia 24-26 tahun bermain gunting batu kertas? Tapi ya beginilah cara kami untuk menentukan sesuatu yang sebenarnya sepele. Seperti sekarang kami sedang menentukan siapa yang harus mengambil seragam groomsmen kami untuk resepsi pernikahan Seungcheol hyung dan Jeonghan noona. Aneh kan, dan mau tau apa yang lebih aneh lagi? Mobil kami sebenarnya sudah terparkir tepat di depan butik hanya saja sedari tadi tidak ada yang mau turun.

"Yah! Jun hyung curang!" Kata Hansol yang tidak terima 

"Mana bisa curang main gunting batu kertas?" Tanya Junhui

"Habisnya hyung menang terus"

"Itu berarti dia sedang beruntung Hansol-ah" Ucap Seokmin 

Kini tersisa diriku dan Hansol. Ah sejujurnya aku sangat malas, semoga saja aku menang

"Ahn naemyeon jin guh, gawi bawi bo!" Hansol mengeluarkan gunting sedangkan aku mengeluarkan





kertas





"Yeayy!!!" Hansol bersorak

"Andwae!!!"  Hah kenapa malah aku yang kena

"Hyung cepat turun nanti butiknya keburu tutup" Kata Mingyu

"Gue gak perlu bayar kan?"

"Nggak, Seungcheol hyung udah bayar semuanya kita tinggal ambil aja" Kata Jumhui

Aku menghela nafas kemudian turun dari mobil. 

Pinwheel. Jika dilihat dari luar mungkin hanya sebuah butik kecil biasa. Tapi siapa sangka jika sudah masuk kedalamnya baru terlihat bahwa butik ini sebenarnya cukup luas, bahkan aku baru tau kalau butik ini memiliki 3 lantai. Terlalu lama aku melamun memperhatikan interior butik sampai seorang pramuniaga menghampiriku

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Ah iya saya mau mengambil pesanan atas nama Choi Seungcheol" Kataku

"Silakan duduk dulu tuan, biar saya periksa pesanannya" Ucap pramuniaga tersebut sebelum dia naik ke lantai dua. 

Aku pun memilih untuk duduk di salah satu sofa yang memang disediakan dibeberapa sudut ruang dimana seorang gadis sedang duduk sambil membaca katalog dari butik ini. Dia tampak seperti anak sekolahan tapi entah kenapa aku rasa dia seumuran denganku meskipun dia memiliki wajah yang hm-- Imut? Lucu? Ah molla.. Kenapa juga aku terus memperhatikannya, nanti dia malah berpikir aku ini seorang penguntit

"Nona Lee" Seorang pramuniaga menghampirinya "Apakah anda ingin mencoba gaun milik anda?" Tanya pramuniaga tersebut kepadanya

"Bolehkah?" Astaga suaranya sangat lembut

"Tentu boleh nona, mari ikut saya" Akhirnya dia mengikuti pramuniaga itu, dan ya aku masih memperhatikannya sampai dirinya sudah menghilang dibalik sebuah pintu yang aku yakini sebagai ruang ganti. 

Romantically | Seventeen (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang