11. Fusion

147 9 9
                                        

Sesampainya di Amsterdam, Suho dan Sehun langsung ke hotel. Sehun ingin beristirahat saja, tetapi Suho memaksa Sehun untuk mengantarkannya ke kebun tulip.

Suho melihat kebun tulip yang berwarna-warni membentuk pola yang cantik dari jendela pesawatnya.

Suho ingin melihat kecantikan bunga tulip secara langsung.
Sesampainya di kebun tulip, Suho memotret banyak sekali. Sehun hanya tersenyum melihat orang yang sangat dia cintai itu.

Mereka berdua berjalan menyusuri jalan setapak dengan bergandengan tangan, tetapi kadang Suho melepas genggaman tangan Sehun ketika melihat objek foto yang bagus.

Kini mereka berdua tiba di depan sebuah kincir angin. kincir angin berputar pelan karena tertiup angin.

Tiba-tiba Sehun berlutut di depan Suho. Suho yang terkejut sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Sehun menatap Suho lekat, meraih tangannya dan berkata. "Hyung... Aku mencintaimu, mau kah kamu menikah denganku?"

"A.. Akuu..." Suho memerah wajahnya. jantungnya berdegup kencang. Dia bingung harus menjawab apa.

"Hyung... Aku akan berusaha menumbuhkan cinta di hatimu dan memupuknya hingga cinta kita berdua akan sangat kuat untuk mengarungi bahtera rumah tangga dan bisa melawan semua badai yang akan kita hadapi."

Sehun menatap Suho yang kini matanya berkaca-kaca.

"Hunie..."

Sehun menggigit bibirnya menunggu jawaban Suho.

"Kau tahu kan yang terjadi padaku?"

Sehun mengangguk.

"Aku tidak mau menjadikan kamu pelampiasan Hunie." Air mata mulai mengalir di pipi pucat Suho.

"Kau tidak menjadikan aku pelampiasan Hyung. Hyung sudah mencintai aku walau rasa cinta itu masih sedikit."

Suho menatap Sehun dengan pandangan bertanya.

"Hyung, saat kita tidur berdua, berpelukan, jantungmu berdetak lebih cepat kan?"

Suho mengangguk.

"Itu tandanya Hyung memiliki perasaan padaku. Hyung mencintaiku."

Suho terdiam, menatap jemarinya yang dikecup Sehun.

Sehun menatap Suho penuh dengan cinta.

"Jadi bagaimana Hyung?"

"Will you marry me?"

Suho mengangguk, senyum bahagia terbit di bibir Sehun.

"Gumawo hyungie."

Sehun lalu berdiri dan bertepuk tangan dua kali.

Tak lama, muncul Kim Siwon, Kim Kyuhyun, Jaehyun dan kekasihnya Taeyong. Keluarga Oh Leeteuk dan Oh Heechul menyusul kemudian.

Mereka lalu bergantian memeluk Suho dan Sehun.

"Kalian juga disini?" kata Suho kebingungan.

Siwon tersenyum pada Suho.

"Kau membutuhkan wali untuk pernikahanmu sayang."

Suho terhenyak, lalu datanglah seorang pemuka agama dan dua orang berpakaian resmi dibelakangnya.

Pemuka agama itu lalu berdiri di hadapan Sehun dan Suho.

"Bisa kita mulai pernikahannya?" tanya pemuka agama itu.

Semua menganggukkan kepala, kecuali Suho yang masih nampak terkejut.

Keluarga Suho dan Sehun berdiri di belakang Suho dan Sehun. Kecuali Siwon yang berdiri di samping Suho.

Siwon menggenggam tangan Suho, "Sayang, mulai hari ini, mulailah hidup baru bersama Sehun. cintai Sehun dan lupakan masa lalu mu."

Suho tidak mampu membendung airmata, Siwon memeluk Suho dan Suho pun terisak di dada Siwon.

"Uljimayo Baby." Kata Siwon.

Tak lama tangis Suho pun terhenti. Siwon menggenggam tangan kanan Suho, lalu menggenggam tangan kanan Sehun.

"Aku serahkan Suho padamu, jaga dia, bahagiakan dia." Kata Siwon sambil menyatukan genggaman tangan keduanya.

"Baik Daddy."

Siwon pun kemudian mundur berdiri di samping Kyuhyun lalu tersenyum pada Leeteuk dan Heechul.

Upacara pemberkatan pernikahan pun dimulai, janji pernikahan diucapkan Suho dan Sehun dengan mantap.

"Sekarang waktunya pemasangan cincin pernikahan." Kata pemuka agama.

Jaehyun berjalan menghampiri Sehun dan Suho, lalu menyerahkan kotak beludru merah berisi cincin pernikahan lalu segera beranjak kembali ke tempat berdiri di samping Taeyong.

Sehun memasangkan cincin ke jari manis Suho lalu mengecup cincin yang sudah terpasang "saranghae Hyungie."

Suho tersenyum lalu gantian memasangkan cincin pernikahan ke jari manis Sehun.

"Dengan cincin yang terpasang di jari manis kalian, Sekarang kalian berdua secara sah dan terikat sebagai suami istri. Silahkan cium pasangan Anda." Ujar pemuka agama.

Sehun dan Suho bergerak mendekat, wajah Sehun mengikis jarak dengan Suho, memiringkan kepalanya dan mengecup lembut bibir manis Suho dan melumatnya sebentar lalu melepaskan tautan itu dan menatap Suho penuh cinta.

"Waaa." Tepukan meriah terdengar, keluarga mereka bertepuk tangan, sambil berdoa dalam hati, semoga pernikahan Suho dan Sehun bahagia.

.

.

.

.

.

END


Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang