8. Fever

743 96 15
                                    

Waktu menunjukkan pukul 07:50, Sehun sudah sampai di IGD. IGD terlihat sepi, tidak ada pasien yang ditangani. Paramedis yang bertugas sudah bersiap-siap untuk pulang. Dokter dan perawat yang akan bertugas dengan Sehun juga sudah mulai datang.

"Morning." sapa Sehun sambil meletakkan tasnya di loker lalu duduk di salah satu kursi.

"Morning." jawab orang-orang di IGD.

"Eh tumben Suho belum datang, biasanya dia paling awal datang." kata Xiumin pada Chen.

"Iya juga ya, coba aku telpon." Chen mengambil ponselnya lalu menelepon Suho.

Semua menatap Chen dan menunggu.

"Ponselnya tidak aktif."

Sehun mengambil ponselnya, melihat-lihat kontak yang bisa di dihubungi.

"Ada yang punya nomornya kekasih Suho?" tanya Xiumin.

Semua menggeleng kecuali Sehun.

"Aku ada, dan Kai, coba kau telpon ayahnya Suho Kim Siwon!" kata Sehun.

Kai pun menelepon Kim Siwon dan Sehun menelepon Kris.

"Halo Hyung."

"Iya Sehun, ada apa? Tumben menelepon?"

"Suho hyung belum datang ke rumah sakit, apakah dia bersamamu?"

"Tidak, Aku sejak kemarin belum bertemu Suho, ah tidak bertukar pesan juga, tadi aku malam terlalu sibuk mengurus proposal yang akan dipresentasikan sebentar lagi. Semalam aku juga ketiduran."

"Baiklah, aku akan ke apartemennya saja."

"Terimakasih Sehun. Tolong kau cari Suho, aku harus meeting sebentar lagi."

"Baik hyung. Anyeong." Sehun menutup ponselnya lalu menatap Kai yang sudah selesai menelepon.

"Tuan Siwon masih di Jepang jadi dia tidak tahu, aku sudah menelepon ke rumah Suho, dan orang-orang di sana bilang Suho hyung terakhir kesana tiga hari yang lalu." kata Kai.

Sehun lalu beranjak dari duduknya.

"Tolong gantikan aku dan Suho hyung untuk berjaga hari ini, aku akan ke apartemennya."

"Semoga Suho baik-baik saja." kata Xiumin.

Sehun pun segera bergegas ke apartemen Suho.

.

.

.

.

Sehun memencet bel apartemen Suho, tetapi tidak ada respon, Sehun lalu pergi menghubungi sekuriti.

"Tuan Suho tadi malam pulang larut, dan dia belum pergi dari apartemennya pagi ini." kata Sekuriti yang bertugas.

"Bisakah ahjusi memeriksa apartemennya, ahjusi pasti ada kunci cadangan bukan?"

"Baik Tuan." kata sekuriti itu sambil menyiapkan kartu untuk membuka apartemen Suho.

Mereka berdua memasuki apartemen yang gelap, jendela-jendela masih tertutup tirai, Sehun segera masuk ke kamar Suho.

"Saya undur diri dulu Tuan."

"Baik ahjusi, terimakasih."

Kamar Suho hanya diterangi lampu tidur. Di atas tempat tidur sesosok tubuh terlihat tertutup selimut, hanya wajahnya yang terlihat. Sehun mendekati tempat tidur.

"Hyung." Sehun duduk di samping tempat tidur Suho, mengelus pipinya yang pucat, dan Sehun terkejut, badannya Suho sangat panas.

"Hyung gwaenchanayo?" Sehun mengecek dahi Suho dengan punggung tangannya. Terasa panas.

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang