9. Fall in Paris

923 95 37
                                        

Suho merasa nyaman dan hangat, membuatnya enggan untuk membuka matanya. Tetapi Suho sadar, ia sekarang di Paris dan harus bangun pagi agar tidak terlambat ke museum Louvre. Museum Louvre pengunjungnya sangat banyak, jadi harus ke sana pagi-pagi sekali agar tidak terlalu lama mengantri.

Suho membuka matanya, dia berada di pelukan Sehun, pantas saja Suho merasa nyaman dan hangat. Suho menatap wajah Sehun yang masih tertidur dengan nyenyak. Menyusuri pipi Sehun dengan jari telunjuknya.

Tiba-tiba Sehun membuka matanya dan tersenyum pada Suho.

"Pagi hyung."

Suho menelan ludah, terkejut karena Sehun sudah bangun.

"Pagi Hunie." jawab Suho sambil tersenyum malu.

Sehun mengeratkan pelukannya. Menyurukkan kepalanya di ceruk leher Suho, menghirup wangi tubuh Suho yang kini menjadi candunya.

"Aku masih mengantuk hyung." Sehun memejamkan matanya lagi.

"Kita harus bergegas sarapan Hunie, kamu tidak mau waktu kita habis hanya untuk mengantri di museum Louvre kan?"

Sehun dengan malas bangun dan duduk.

"Iya aku bangun, hyung sudah baikan?" Sehun mengecek suhu tubuh Suho dengan memegang keningnya.

"Sudah Hunie." kata Suho sambil duduk.

"Suhunya sudah normal."

Suho hanya mengangguk.

"Hyung yang mandi dulu ya." Pinta Sehun.

"Tapi kamu jangan tidur lagi Hunie." pesan Suho.

Sehun mengangguk, padahal dia masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur.

Suho lalu mengecup kening Sehun dan segera beranjak ke kamar mandi untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

.

.

.

Sebelum ke museum, Suho dan Sehun pergi sarapan di cafe, sudah menjadi kebiasaan warga Paris untuk sarapan di kafe dengan menu capuccino dan croissant.

"Hyung tidak boleh minum kopi."

"Tapi Hunie." Suho merengek, memanyunkan bibirnya, membuat Sehun gemas dan mencubit pipinya.

"Aku sudah baikan. Lagian kan tidak tiap hari aku minum kopi."

"Iyadeh iyaaaa." kata Sehun lalu memesan cappuccino dan croissant untuk mereka berdua.

.

.

.

.

Setelah sarapan, mereka berdua lalu pergi dari kafe, saat menyeberang jalan, Suho melihat ke arah kafe di tempat duduk yang dulu pernah dia duduki dengan Kris.

Wajahnya terlihat sedih.

Sehun yang menyadari Suho tidak ada di sampingnya menengok ke belakang. Suho terlihat melamun.

Sehun segera mengambil foto Suho.

Sehun segera mengambil foto Suho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang