The Boy That I Can't Have

20 3 1
                                    

Tara's playlist to Raino

I Still Love You
(The Overtunes)

•••

"Oh jadi tadi bukan pacar kamu?" tanya Oma yang diangguki oleh Tara. Jam menunjukkan pukul delapan malam, Noel sudah pulang sekitar sepuluh menit yang lalu setelah hujan benar-benar reda.

"Padahal Oma seneng banget sama anaknya keliatannya baik loh, ganteng juga" sahut Oma memanas-manasi Tara. Tara hanya diam mendengar ocehan Oma. Tidak ada niat sedikit pun di hati Tara untuk mendekati atau menyukai sosok Noel.

Raino. Hanya nama itu yang benar-benar terukir di pikirannya. Dirinya, Raino, dan Lana sudah berteman sejak SMP. Pandangan pertama pula Tara menyukai sosok Raino, tapi hanya bisa menyimpan perasaannya dalam diam. Tara tidak mau hubungannya merenggang hanya karena rasa yang seharusnya tidak Tara miliki untuk Raino. Lagipula, Tara tidak mempunyai cukup keberanian untuk mengungkapkan rasa tersebut.

"Kamu lagi gak suka sama siapa gitu, Tar? Usia kamu ini biasanya kan lagi di mabuk cinta" sambung Oma menyilangkan kedua tangan nya di dada dengan penasaran. Mendengar itu Tara tersenyum tipis, entah Oma melihatnya atau tidak. Ia hanya menggeleng pelan.

"Aduh, mungkin belom Oma. Nanti kapan kapan kalo ada aku kabarin, langsung suruh lamar kalo bisa biar mantap" canda Tara berusaha mengalihkan pembicaraan, Ia berdiri dari kursi tempat makan dan berjalan menuju lantai atas untuk ke kamarnya. Oma dari belakang hanya tersenyum menggelengkan kepala.

Tara menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Ia berjalan mengambil ponselnya yang berada di meja belajar, satu notif panggilan tidak terjawab masuk.

Raino. Ya, Raino. Tara membulatkan matanya dan tersenyum senang, Ia memanggil ulang Raino sembari berjalan menuju kasur nya.

"Halo" ucap Raino yang bisa di dengar Tara

"Ya, kenapa Rai? Tadi nelfon ya? Gue lagi makan di bawah" jawab Tara tak hentinya tersenyum sembari melirik kearah jendela kamarnya.

"Oh gitu. Iya nih, gue mau minta tolong. Boleh?" tanya Raino ragu-ragu.

"Iya, apa?" balas Tara

"Bisa temenin gue besok ke mall?" tanya Raino lagi membuat Tara kembali membulatkan matanya, Ia diam tak percaya dengan apa yang di dengar. Apa ini? Raino mengajaknya untuk pergi kencan? Entahlah, pikiran Tara seketika menjadi kacau.

"Tar? Gak bisa ya?" panggil Raino lagi

"Bi..sa! Bisa banget!" jawab Tara dengan gelagapan. Raino terkekeh mendengar jawaban Tara yang terdengar kelewat semangat.

"Bagus! Besok jangan langsung pulang berarti ya"

"Siap" jawab Tara lagi. Mereka tak berbicara banyak setelahnya. Raino lebih dulu memutuskan panggilan dan Tara memerhatikan ponselnya sedari tadi dengan senyuman mengembang. Pipinya memerah, rasanya ingin berteriak.

Ia membenamkan kepalanya di bantal dan berteriak sekencang mungkin. Tara salah tingkah, ia meraba wajahnya sendiri yang terasa panas.

"Hufff, tenang..." bisiknya kepada diri sendiri. Tanggal 7 Februari, resmi ia tandai menjadi hari yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Tara mengambil kembali ponsel nya yang sempat ia letakkan di atas kasur dan langsung mencari kontak Lana secepat kilat. 

Cukup lama Lana menjawab panggilan dari Tara, hingga terdengar suara Lana yang tidak terlalu bersemangat menjawab panggilan Tara.

"Hm?" tanya Lana dengan ogah-ogahan

[HIATUS] Selfish.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang