Sahabat Serasa Kerabat

4 0 0
                                    

Ajang Guru Berprestasi (Gupres) tingkat propinsi tahun 2017 adalah awal perkenalanku dengan nya. Sama-sama utusan dari kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dimana aku utusan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) beliau merupakan utusan untuk guru tingkat Sekolah Dasar (SD). Pribadi yang menyenangkan dan ramah, saat pertama berjumpa di kantor Diknas Pendidikan di ibu kota  Kabupaten.

Namanya singkat dan mudah tuk diingat. Yarni itulah nama nya dan biasa dipanggil dengan panggilan Aya. Akupun memanggilnya dengan sebutan Kak Aya karena usianya lebih tua beberapa tahun diatas ku. Mengikuti kegiatan yang sama , menyebabkan kami sering berkomunikasi untuk menyelesaiakan persyaratan dan bahan-bahan yang diperlukan. Kak Aya adalah orang yang sangat terbuka dan mau membantu kesulitan teman.

Saat di tempat kegiatan berlangsung, kamipun seakan tak terpisahkan. Selalu bersama untuk setiap urusan di luar kegiatan Gupres. Jalan-jalan ke mall dan tempat lainnya kami jalani bersama dan saat itu kami bertiga dengan seorang guru utusan tingkat TK. Bukan karena tidak ingin bergabung dengan peserta dari kabupaten lain, tetapi karena kami punya rencana dan hobi yang sama, sehingga lebih akrab dan mudah tuk menjalaninya.

Usai kegiatan Gupres, komunikasi tetap berlanjut melalui ponsel dan media sosial. Dan tak lama setelahnya, kak Aya memberitahuku bahwa akan ada kegiatan pelatihan menulis buku yang di prakarsai oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI). Saat itu aku masih ragu apakah akan ikut atau tidak apalagi kegiatannya diadakan di ibu kota kabupaten yang mengharuskan aku harus menginap dan  menyewa penginapan untuk beberapa hari.  Kak Aya mengatakan jika aku ikut , di tawarkannya untuk menginap dirumahnya saja.

Menjelang akhir pendaftaran, aku mengajukan diri untuk mengikuti kegiatan Satu Guru Satu Buku (SAGUSAKU) tersebut.

Aku tidak menghubungi kak Aya karena tak ingin merepotkannya. Saat dia mengetahui aku menyewa penginapan, dia marah kepadaku dan mengajak untuk menginap ke rumahnya, tetapi karena sudah terlanjur menyewa penginapan tidak mungin di batalkan. Alasanku saat itu agar lebih mudah mengikuti kegiatan, karena acaranya di adakan di tempatku menginap. Aku melihat bahwa kak Aya menawarkan bukan sekedar basa-basi dan terlihat ketulusan darinya. Dan aku berjanji kepadanya dilain kesempatan akan menginap di rumahnya jika ada kegiatan lagi di ibu kota kabupaten.

Bergabung di kegiatan IGI membuat bertambah wawasan terutama dalam dunia menulis dan juga bertemu dengan sahabat-sahabat hebat. Persahabatanku dengan kak Aya pun semakin akrab. Setiap ada kegiatan di ibu kota kabupaten yang mengharuskan menginap, aku bisa menginap di rumahnya.

Biasanya aku sungkan untuk menginap di rumah teman jika ada urusan, dan lebih memilih menginap di penginapan. Aku merasa tidak enak dan tak ingin membuat repot yang punya rumah. Tetapi bersama kak Aya aku merasa nyaman dan merasa sudah seperti kakak sendiri.

Sambutannya yang apa adanya dan tidak dibuat-buat membuatku bisa lebih santai dan dapat berbaur. Dia sangat memuliakan tamunya, jika aku menginap di tempatnya, dia akan menjamuku sebaik mungkin. Kak Aya orangnya rajin menyiapkan sendiri masakan untuk orang di rumah, padahal dia sudah cukup disibukkan dengan kegiatan lainnya. Disitu aku dapat menilai bahwa meskipun disibukkan dengan kegiatan dan organisasi, beliau tetap menomorsatukan keluarga.

“iMasak ini urusan gampang Si, kakak tak ingin melalaikan kewajiban mengurus rumah tangga karena kesibukan luar,” kata kak Aya saat aku katakan bahwa aku sering beli masakan yang sudah jadi dari pada masak sendiri.

”Jangan sampai kepercayaan yang sudah diberikan suami jadi hilang nantinya karena lalai akan tugas rumah,” kak Aya menjelaskan.

Kak Aya sudah menyiapkan aneka jenis bahan-bahan yang akan dimasaknya dalam frezer, sehingga dia bisa mengolahnya kapan saja.

Masakannya juga bervariasi. Saat menginap di rumahnya aku kadang tidak bisa menikmatinya karena alergi terhadap makanan tertentu. Kak Aya selalu menyediakan makanan yang bisa aku makan, yang paling ku suka sambal teri buatan kak Aya sangat enak dan membuat berselera untuk makan.  Saat berada dirumahnya, merasa seperti berada di rumah kakak sendiri.

Kak Aya adalah seorang ibu yang luar biasa. Seseorang yang dapat menyeimbangkan antara karier dan keluarga. Untuk urusan anak-anak dan suami, segala sesuatunya sudah di penuhi sebaik mungkin. Dalam profesinya sebagai guru beliau adalah guru yang aktif dan berprestasi. Bukan hanya prestasi untuk diri sendiri, tetapi juga berhasil mendidik siswanya mencapai prestasi gemilang baik di tingkat kabupaten hingga tingkat nasional. Tidak hanya itu saja, ditengah kesibukan yang begitu padat beliau selalu menyempatkan waktunya untuk menulis dan aktif di grup menulis. Dari hasil tulisannnya, sudah menerbitkan beberapa buku solo dan buku antologi.

Sosok yang dapat dijadikan contoh bagi wanita lainnya yang berprofesi sebagai wanita karier dan sebagai seorang ibu rumah tangga. Keberhasilan dimulai dari dalam keluarga. Apalah artinya sukses di luar, namun di dalam keluarga sendiri tidak. Semoga kakak sekeluarga selalu diberkahi dan dirahmati Allah SWT dan sukses selalu. Bangga bisa mengenal dan menjadi sahabatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Inspirator HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang