Entah terbuat dari apa tulang dan ototnya sehingga diusianya yang tidak lagi muda masih aktif dan tetap semangat menjalani aktifitas dari satu tempat ke tempat lainnya. Sungguh suatu aktifitas yang membutuhkan stamina yang kuat dan kesehatan yang maksimal. Tak pernah terlihat wajah lelah, yang ada hanyalah wajah yang selalu dihiasi senyuman khasnya. Baginya, kebahagian orang lain adalah yang utama. Dia tidak ingin membuat kecewa orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.
Sehingga tidak heran, jika kemaren Beliau sukses menyelenggarakan acara yang mampu mengumpulkan sesama guru penulis dan hari ini harus pergi lagi ke tempat lain lagi. Aku sangat yakin hari-harinya sibuk dan kurang istirahat, tetapi tak terlihat keluh kesah. Semua demi membuat orang yang sudah mempercayainya, menjadi senang dan benar-benar mendapatkan manfaat.
Pertama kali bertemu beliau dalam acara satu guru satu buku (sagu saku) yang ditaja IGI, aku langsung terpesona dengan penampilannya. Ramah menyapa semua peserta pelatihan menulis kala itu dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya. Setiap Beliau tersenyum secara otomatis sebuah lesung pipi terukir. Sebuah lagu nostalgia yang mengalun merdu dari bibirnya nyaris sempurna. Semua peserta saat itu terpana dan seperti terhipnotis oleh penampilannya. Sejak saat itu juga aku menjadi pengagumnya dan termotivasi untuk menulis dari kalimat saktinya"Menulislah walaupun Engkau Sendiri Yang Jadi Pembacanya." Kalimat sakti ini mampu memotivasiku untuk menuliskan ceritaku menjadi sebuah buku. Mengapa mesti takut buku kita tidak akan dibaca, karena bagaimanapun kita sudah menjadi pembaca untuk buku kita sendiri.
Aku jadi teringat, sebelum bertemu beliau aku pernah mendownload foto dari Face Book. Foto yang menggambarkan seorang guru dan murid-muridnya didalam kelas . Yang kusuka dari foto tersebut adalah kata-kata yang tertulis di bawah foto tersebut. Sebuah kata-kata bijak "Guru hebat itu adalah dengan siswa dia bersahabat sesama guru dia berkerabat dan kepada atasan dia tidak menjilat (YSS)." Aku sangat terkesan dengan foto dan kata-kata bijak yang tertulis sehingga akhirnya kujadikan foto profil di WA ku dan status WA ku. Tak pernah kusangka akhirnya aku bertemu dengan sang pengupload Poto tersebut. Kamipun langsung berteman. Melaluin FB Aku menyimak setiap kegiatan yang di uploadnya, dan semua itu membuatku makin kagum.
Ssgala sesuatu di dunia ini sudah ada yang mengaturnya, dan tiada suatu apapun yang terjadi tanpa seizinNya. Begitu jugalah kejadian pertemuanku dengan beliau. Satu hal lagi yang membuatku kagum dengannya, meskipun pintar dan sudah terkenal tidak terlihat kesan sombong padanya. Tetap rendah hati dan berbaur dengan semua orang. Hal istimewa lainnya, daya ingat Beliau yang luar biasa. Meskipun sudah berjumpa dengan banyak orang dia tidak lupa dengan diriku yang biasa ini yang membuatku ku jadi terharu. Banyak hal tak disangka-disangka antara aku dan Beliau. Ternyata Beliau adalah guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) tempatku menimba ilmu dulu. Hanya saja, aku tidak sempat dididik olehnya. Beliau masuk jadi guru di sana saat aku menamatkan pendidikan SMP ku.
Saat ini banyak perubahan yang terjadi di Sekolahku tersebut, terlebih lagi untuk literasi sekolahnya. Taman literasi yang diciptakan sangat menarik dan aku sangat ingin melihatnya. Sempat aku utarakan keinginanku untuk mengunjungi tempat itu kepada Beliau dan mendapat balasan bahwa aku di persilahkan untuk mengunjunginya. Bahkan saat acara beberapa hari yang lalu Beliau ingat dan menanyakannya apakah aku jadi berkunjung. Dapat kurasakan bahwa balasannya saat di FB saat itu bukan sekedar basa basi.
Begitu banyak yang ku kagumi darinya. Beliau adalah bunda Yulismar yang dikenal di FB dengan nama Yuli' Slalu Smart. Nama tersebut sangat pas di sematkan padanya. Meskipun sebagai guru dan ibu rumah tangga, tetapi beliau masih mempunyai kesempatan untuk berbagi manfaat kepada sesama, khususnya guru-guru yang ingin mengembangkan diri dalam hal menulis. Bunda Yulismar, aku memanggilnya demikian.
Motivasinya membuatku bersemangat, akhirnya setelah mengikuti sagu saku, buku solo keduaku terbit. Ini juga berkat support dari bunda. Buku solo keduaku akhirnya bisa kuikut sertakan dalam launcing buku di acara GESS di JCC Jakarta pada tahun 2018. Terima kasih bunda karena sudah menjadi motivator untuk Ananda ini. Semoga bunda selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan. Tetaplah menjadi motivator dan sumber inspirasi untuk orang lain, selalu ramah dan rendah hati. Tetapi ingat, jaga kesehatan ya Bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inspirator Hidup
Non-FictionOrang Orang yang telah memberikan ispirasi dalam kehidupan.