Pertemuan kami berawal dari kegiatan pelatihan Instruktur Nasional guru pembelajar. Kami sama sama tergabung di region Sumatera dan adapun tempat kegiatan dilaksanakan di kota Medan Sumatera Utara. Temanku ini berasal dari kota Batam.Kesan pertama saat melihatnya, dia adalah orang yang pendiam. Sangat jarang aku lihat dia bercengkrama dengan para peserta lainnya. Pembawaannya tenang dan bicara jika ada perlunya saja.
Tapi setelah beberapa hari berinteraksi, barulah terlihat bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang ramah dan enak di ajak berdiskusi. Dari perkenalan di pelatihan, berlanjut dalam grup WA bertitel IN 20 yang menandakan peserta Pelatihan Instruktur Nasional angkatan 20. Dari sanalah aku jadi tahu, ternyata sahabatku ini, merupakan guru yang sudah membimbing siswanya untuk nengikuti ajang lomba lomba matematika. Mulai dari tingkat daerah hingga propinsi bahkan sampai tingkat internasional. Banyak sudah prestasi yang diukir.
Sahabatku yang satu ini sungguh luar biasa. Dia seolah-olah jadi guru bimbingan belajar untukku. Yang istimewanya lagi, aku dapat bertanya kapan saja untuk setiap soal matematika yang tidak kumengerti, melalui chatingan WA. Selalu menyempatkan waktu untuk membantu, meskipun jadwalnya sangat padat memberikan pembimbingan untuk para siswanya.
Sebenarnya di zaman teknologi yang sudah semakin canggih ini, kita bisa saja mencari info penyelesaian soal-soal di google dengan apikasi yang tersedia, tetapi tidak semuanya bisa diselesaikan. Dan kebanyakkan juga cara atau metode penyelesaiannya lebih rumit. Berbeda dengan sahabatku ini, jawaban untuk setiap soal yang kuberikan, dia memiliki cara yang lebih simple dalam teknik penyelesaiannya. Sehingga lebih mudah memahaminya. Dan satu hal yang tidak akan bisa didapat melalui google, yaitu jika masih ada yang kurang dimengerti aku masih bisa bertanya lagi. Apapun jenis soal yang diajukan, sahabatku ini selalu menemukan solusinya.
Selain jago dalam menyelesaikan soal-soal sulit, sahabatku ini juga jago menulis meskipun dia tidak terlalu mengeksposnya. Tetapi dari beberapa tulisan yang sempat dipostingnya di media sosial, aku bisa melihat dia mempunyai bakat menulis. Dia mahir dalam menyusun kalimat bacaan. Perbendaharaan kosa-katanya cukup beragam dan susunan kata-katanyapun tidak kaku sehingga enak dibaca. Kadang dia menulis tentang kisah hidupnya dan ada juga sesekali menulis cerita lucu.
Karena hobi menulis juga, aku pernah mengajukan ide kepadanya untuk membuat buku Antologi. Dan saat itu dia bertanya buku apa bagusnya yang dibuat. Kupingir, karena dia jago dalam membahas soal-soal matematika apalagi soal olimpiade, aku kemukakan ide untuk membuat buku kumpulan soal-soal dan pembahasan olimpiade guru.
Berdasarkan pengalamanku, buku yang memuat soal-soal olimliade matematika untuk guru, sekaligus pembahasannya masih sangat jarang ditemukan. Aku merasakan sendiri saat mencari referensi untuk pembelajaran ketika akan mengikuti lomba untuk guru.
Dia setuju dengan ide yang ku ajukan tersebut. Adapun untuk permulaan, buku yang akan dibuat adalah untuk pembahasan soal-soal tingkat propinsi. Akhirnya kami merencanakan akan mulai membuat buku tersebut jika kesibukannya sudah agak berkurang. Jadwal sahabatku ini tak pernah habisnya membimbing siswa untuk mengikuti ajang kompetisi matematika dan sains. Karena kesibukan yang seolah tak pernah habisnya, sampai saat ini ide membuat buku tersebut belum dapat terlaksana karena kesibukan masing-masing yang tiada habisnya. Apalagi kesibukan sahabatku ini dalam bimbingan siswa sangat padat.
Tahun 2018 kami dipertemukan kembali dalam ajang olimpiade guru yang diadakan oleh organisasi IOSIP. Kegiatan ini merupakan kompetisi yang ditujukan untuk siswa dan guru memadukan tiga daerah yaitu Riau, Sumatra Barat ( Sumbar) dan Kepulauan Riau (Kepri) propinsi asal sahabatku ini.
Dalam kompetisi ini, sahabatku tersebut mendapatkan posisi enam besar sementara posisiku masih jauh di bawah. Pertemuan singkat itu cukup jadi ajang reuni kami yang kebetulan saat itu ada juga teman kami yang sama-sama ikut kegiatan IN 20 mengikuti ajang yang sama.
Sejak saat itu kami tak pernah lagi bertemu dalam kegiatan workshop ataupun kompetisi lainnya. Komunikasi tetap terjalin melalui Face Book dan WhatsApp. Biasanya itu selalu karena aku meminta bantuan menyelesaikan soal yang tidak aku mengerti. Meskipun kadang aku bertanya saat dia sedang memberikan materi di kelas bimbel yang dimelolanya.
Mengenai ide buku kami, sepertinya masih belum bisa terealisasi. Terkadang aku yang disibukkan oleh rutinitasku mengajar dan menjadi seorang ibu rumah tangga. Terkadang disaat aku sedang tidak sibuk, justru sahabatku yang ada tugas luar. Aku tidak pernah berhenti berharap, semoga kelak kami dapat merealisasikan rencana itu. Terimakasih sahabat, sudah banyak membantu mengatasi kesulitan, khususnya dalam membahas soal-soal rumit. Dan terima kasih yang tak terhingga karen sudah meluangkan waktu untuk memberikan ilmunya. Semoga makin sukses ke depannya dan tetaplah rendah hati dan tidak sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inspirator Hidup
NonfiksiOrang Orang yang telah memberikan ispirasi dalam kehidupan.