1140
Seorang wnita beserta seorang gadis kecil yang ia genggam tangan mungilnya, sedang berlari tak tentu arah. Di belakang mereka terdapat sepasang suami istri, lengkap dengan seorang bayi yang berada di gendongan mereka.
"Kita sembunyi dulu, sampai mengetahui arah mana yang akan kita tuju."
Semuanya menuruti perintah wanita tersebut, mereka mencari sebuah tempat persembunyian yang terasa aman. Terdapat sebuah pohon besar, dengan sebuah pintu di depannya. Mereka memutuskan untuk bersembunyi di sana.
Nafas mereka terengah-engah. Sang anak yang sedari tadi berada di genggaman wanita tersebut, terus memandang lurus dengan tatapan kosong. Mengetahui hal itu, wanita tersebut berusaha menenangkan dirinya.
"Tenang, Nak. Sekarang kamu aman."
Ia kembali berdiri ke posisi awalnya, sembari mengelus perut besarnya. "Anakmu laki-laki."
Wanita itu mengukir sebuah senyuman manis di wajahnya, sembari mengelus kepala anak tersebut. "Sangat tampan, ya, seperti ayahnya. Sayang sekali karena sang ayah telah pergi jauh sebelum ia sempat melihat putranya."
Saat mereka sedang asik berbincang, secara tiba-tiba dua orang pria yang memakai baju rapi berwarna coklat, lengkap dengan atribut serta sebuah tombak, tengah berhasil menemukan mereka.
Semua yang berada di dalam terkejut, tidak ada lagi tempat yang bisa mereka gunakan untuk berlari, hanya sebuah kolam air kecil yang berada di belakang mereka. Ke dua pria itu terus menodong wanita dan keluarganya itu dengan tombak.
Merasa bahwa mereka telah putus asa, pada akhirnya wanita beserta keluarganya tersebut, segera menjatuhkan tubuh mereka ke dalam kolam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEDEN: LOOKING FOR PIECE
FantasyNamaku Annora. Lebih tepatnya Annora Hephaestus. Mungkin kalian sudah bosan saat melihat awalan cerita berupa perkenalan nama. Entahlah, aku pikiranku sedang buntu saat ini. Aku adalah manusia normal, benar-benar normal. Gadis berusia 15 tahun penyu...