Prolog

1.2K 115 13
                                    


Dunia di gemparkan dengan berita, meninggalnya keturunan terakhir keluarga ZEMORA atau keluarga terkaya nomor lima di dunia. menurut kabar berita Adelle FLora zemora meninggal karena penyakit kelainan jantung yang di derita nya sejak kecil. Gadis muda berumur delapan belas tahun itu kini menyusul kedua orang tuanya yang memang sudah meninggalkan nya saat dia masih berumur lima tahun

Di tengah ramai nya orang-orang yang membicarakan kematian nya tidak ada yang menangisinya kecuali satu orang. yah, hanya satu orang, dia Jerremy Liam Bartless satu-satunya sahabat yang dimiliki FLora

Di antara banyak nya orang yang mendekatinya karena harta, hanya Jerremy yang benar-benar tulus berteman dengannya. Keluarga Jerremy juga termasuk keluarga terkaya nomor tiga di dunia, makanya tidak heran jika Jerremy tidak pernah melirik hartanya, karena nyatanya harta keluarga Jerremy jauh lebih banyak darinya. Dan ya, Jerremy sesempurna itu dengan wajah tampan dan harta yang melimpah hanya saja satu yang kurang darinya, Jerremy tidak suka wanita atau bisa di sebut dia seorang gay. Yahh, setidaknya itulah yang dikatakan Jerremy pada FLora.

Jerremy menangis lirih di depan makam FLora wanita kedua yang paling di sayanginya setelah ibunya. Jerremy memang tau Flora akan meninggalkan nya, tapi ia tidak pernah menyangka bahwa akan secepat ini. wanita itu meninggal kan nya dengan memberikan setengah harta miliknya pada Jerremy. Oh, ketahuilah,  seberapa besar ia ingin mengumpat pada FLora saat membaca surat wasiat itu, Jerremy berani bersumpah selama bersama Flora ia tidak pernah menginginkan sepeser pun harta dari wanita itu

Jerremy mendongak menatap langit yang sudah mendung, dan benar saja tidak lama hujan turun membasahinya, ia menunduk menatap gundukan tanah di depannya dengan hati yang teriris pedih. Jerremy beranjak dari sana setelah tiga jam dia berdiri di sana seperti orang bodoh, jerremy menatap sekali lagi ke arah nisan yang terukir nama Adelle Flora  Zemora dengan tatapan sendu

"FLora... Selamat tinggal, semoga kau bahagia di sana.."

=====

FLora menatap sekitar nya yang hanya ada warna putih. ini lebih terlihat seperti ruangan yang di dominasi warna putih tapi bedanya ruangan ini seperti tak berujung. Flora mencoba mengingat-ngingat apa yang dialaminya, seingat nya dirinya mati karena penyakit jantung yang di derita nya. Lalu bagaimana cerita nya ia bisa terdampar disini?

Di mana ini? Surga kah?

Flora sibuk dengan pemikiran nya sampai sebuah suara yang memanggil nama nya membuat nya terperanjat, flora melihat keselilingnya tapi tidak menemukan siapapun selain dirinya

"Tidak perlu mencariku"
suara itu kembali terdengar

"Siapa kau " Flora menatap waspada pada sekitarnya

"Tidak perlu takut,aku tidak punya niat jahat. Oh!, Dan kau bisa memanggilku malaikat tampan "

Flora mendengus pelan, melihat rupanya saja tidak pernah, bagaimana ia bisa di sebut tampan, tapi tunggu apa kata nya, malaikat?

" Kau...malaikat?" Tanya flora terdengar ragu, bukan apa hanya saja jika benar yang bicara pada nya itu malikat tidakkah dia terlalu.. narsis?

"Kau tidak percaya?"

Flora menggeleng pelan

" Hah, ini aneh kenapa setiap manusia yang ku temui selalu tidak percaya bahwa aku ini malaikat" Suara itu terdengar murung tapi flora tidak perduli

"Di mana ini, dan bagaimana aku bisa di sini "

"Kau di sini karna ini memang tempat orang-orang mati memilih jalan nya " Jelas si 'malaikat' itu yang tidak di mengerti Flora

Melihat flora yang kebingungan membuat malaikat itu mendengus "sudah lah, tidak perlu di pikirkan. Aku di sini hanya untuk bertanya padamu"

Flora mengernyit bingung "bertanya apa?" 

"Bukan hal penting sebenarnya, tapi ini tugasku" Flora hanya memutar bola mata jengah

"Baiklah aku mulai" Ujar malaikat itu yang tidak di jawab Flora

" Jadi, apa kau membenci takdir mu"

"Sedikit "

"Hmm, lalu apa kau menyesal mati begitu saja"

"Tidak"

Malaikat itu mengernyit heran "mengapa?"

"Karna bagiku hidup dan mati sama saja " Jawab Flora acuh

"Hmm, lalu jika di beri kesempatan apa yang kau ingin kan?"

Flora mengangkat sebelah alis nya "hidup sehat dan kasih sayang..mungkin?" Jawab Flora tidak yakin

"Baiklah permohonan mu di kabulkan, kau akan hidup kembali dan mendapatkan apa yang kau ingin kan "

Flora melotot tidak setuju "Tunggu dulu tuan malaikat, pertama aku tidak pernah memohon dan kedua aku tidak ingin hidup kembali!"

Malaikat itu berdecak sebal "ck, anggap saja itu hadiah dariku"

"Tapi aku tidak menginginkan 'hadiah' dari mu itu!"

"Hahh, sudahlah tidak perlu sungkan"

Flora melotot tidak percaya mendengar itu " Dengar!, aku benar-benar tidak mengingi——"

" Aku pergi, selamat tinggal" Potong malaikat itu membuat Flora panik

"Hey tunggu!, dengarkan aku dulu!" Tidak ada jawaban dan itu benar-benar membuat Flora panik

"Malaikat kau bercanda bukan?"

Tapi lagi-lagi tidak ada jawaban, Flora berteriak frustasi. Oh tidak, ketahuilah seberapa lama ia menunggu untuk mati, dan kini setelah mati, dengan seenak jidat nya malaikat itu ingin menghidup kannya kembali.

"AAHK MALAIKAT SIALAN!!"

=====
Tbc


Segini dulu ya guys maaf banget kalo gj dan banyak tyipo

Inget Vote dan comment nya jangan di lewatin

See you :))

Second Life [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang