Sudah dua tahun aku dan Kyuhyun menjalani kehidupan di Prancis. Kyuhyun menyetujui usulku untuk melanjutkan kuliahnya disini. Awalnya cukup sulit untuk meyakinkan orangtua kami, tetapi setelah aku berjanji untuk mengembangkan perusahaan kami yang ada disini, ayahpun menyetujuinya.
Awal kehidupan kami di Prancis tidak bisa dibilang mudah, terutama untukku. Tenggat waktu yang diberikan oleh ayah selalu membayangi dan membebaniku. Aku seringkali lembur di kantor, makanku tidak teratur dan terkadang aku sulit mengendalikan emosiku. Kyuhyun seringkali menjadi pelampiasan amarahku.
Untungnya Kyuhyun sudah jauh lebih dewasa saat ini. Dia menghadapiku dengan penuh kesabaran, tidak sekalipun dia merajuk atau memarahiku balik. Dia selalu menyambutku dengan senyuman, selarut apapun aku kembali dari kantor.
Pernah sekali dia menangis, itu pun karena aku yang akhirnya collapse. Aku pulang ke rumah dalam keadaan demam, tubuhku terasa membara, dadaku sesak dan pandanganku mulai mengabur. Aku jatuh pingsan saat berjalan menuju kamar kami.
Aku tidak tau berapa lama aku tidak sadarkan diri, aku terbangun dan mendapati wajah Kyuhyun yang menatapku dengan penuh kekhawatiran. Matanya tampak sembab, airmata masih mengalir dari mata indahnya. Aku membawa tanganku membelai pipi merahnya, menghapus airmatanya.
"Hai baby"
"Hyung, hiks, apa yang hyung rasa? Kita ke rumah sakit aja ya? Aku akan memanggil taksi"
"Don't, i'm fine baby. Hanya demam biasa, hyung tidak apa-apa"
Ia mengangkat kompres di dahiku dan memeriksa suhu tubuhku.
"Kenapa wajahmu seperti itu baby? Apa kamu tidak tidur? Kamu menangis sepanjang malam?"
Ia mengangguk kemudian menghapus airmatanya yang masih saja mengalir membasahi pipinya.
"Kyu takut hyung ga akan bangun lagi. Maaf Kyu gabisa jagain hyung sampe hyung sakit kaya gini"
"Sst baby, ini bukan salah Kyu, ok? Hyung yang tidak bisa menjaga diri hyung. Maafin hyung udah bikin Kyu khawatir, ok? Hyung janji hyung tidak akan seperti ini lagi"
Ia hanya mengangguk dan mencium tanganku yang masih membelai pipi chubbynya.
"Kyu sudah buat bubur untuk hyung. Hyung makan dulu setelah itu minum obatnya" ucap Kyuhyun sambil berjalan keluar dari kamar.
Sesaat kemudian ia kembali dengan membawa sebuah nampan. Aku bangun dari tidurku dan bersandar pada kepala ranjang. Kyuhyun menyuapiku dengan telaten.
"Kyu sudah makan?"
"Sudah, tadi Kyu sudah makan roti"
"Kuliahmu bagaimana?"
"Tadi Kyu sudah izin hyung"
"Sleep with me?" ucapku sambil mengulurkan tanganku.
Ia kemudian beranjak dan naik ke kasur, berbaring di sebelahku. Aku menariknya untuk bersandar di bahuku. Memeluk pinggang rampingnya dan mengecup keningnya.
"I love you so much baby"
"I love you more hyungie"
Hari itu kami habiskan dengan mengobrol di ranjang kami. Rasanya sudah lama sekali sejak aku bisa memiliki quality time berdua dengannya. Ia menceritakan tentang kehidupan kuliahnya dengan sangat antusias sampai kantuk menguasainya dan ia jatuh tertidur.
Aku menjadi tersadar kalau belakangan ini aku terlalu sibuk dan fokus dengan permasalahanku sendiri saja. Aku tidak ingin membebani Kyuhyun sehingga aku mati-matian menjalaninya seorang diri. Aku menatap wajah tidurnya yang damai, mengecup keningnya dan mengeratkan pelukanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung
Fiksi Penggemar⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ TOTALLY M-RATED INCEST READ AT YOUR OWN RISK! ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ . . Siwon dan Kyuhyun keduanya saling mencintai. Tapi mereka harus melalui cinta yang tidak biasa ~