Bab 3

463 76 25
                                    

Little Curse

Haikyuu @FurudateHaruichi

Pairing : Suna x Fem!Osamu? (Karena kutukan, jadi, sebenernya tetep cowok)

Warn : OOC AF, Female!Osamu, cerita nggak jelas, dan ... ayo bikin fluffy No Beta, jadiiiiii ........


Happy Reading (Semoga)

Notifikasi di ponsel Osamu terus bermunculan. Hanya ada Atsumu yang memanggilnya, meminta makan. Rupanya, orang tua mereka sedang pergi selama seminggu ke depan. Mereka pergi ke rumah saudaranya yang sedang mengadakan acara entah apa. Osamu hanya peduli fakta bahwa tidak ada orang di rumah. Kecuali Atsumu, tentu saja.

Hal itu karena, pertama, dia tidak perlu mengejutkan orang tuanya, kalau-kalau Suna bersikap brengsek hingga memilih tidak menciumnya. Dia masih cukup waras untuk tidak memberitahu kutukannya dan membuat orang tuanya bingung setengah mati. Kedua, itu akan membuat kakaknya menderita sementara, jadi, kenapa tidak?

"Ada apa?" Osamu menutup ponselnya begitu Suna mencoba mengintip. Kalau Suna tahu keluarganya tidak ada selama seminggu, dia pasti memperpanjang syaratnya. "Atsumu, ya?"

"Dia lapar."

"Kau mau aku membawakannya sesuatu?"

Dahi Osamu berkerut bingung. "Kenapa?"

Dia mengangkat bahu. "Kalian, kan, kembar. Kupikir kau khawatir."

"Tsumu bisa membeli makanannya sendiri," katanya tidak peduli. "Dia sudah SMA."

Suna tertawa geli. "Kau juga masih SMA."

"Begitu pula kau," gerutunya. Kemudian dia ingat lagi misinya hari ini. Osamu tersenyum manis. Melihat hal itu, Suna mengerjap gugup. "Aku ingin eskrim. Kita sudah membeli semua baju yang ingin kau pakaikan padaku."

"Mendekati pun tidak," katanya. "Tapi, uangku harus disimpan untuk ... mungkin kau akan berubah jadi perempuan lagi nanti."

Osamu mengangkat sebelah alisnya. "Kau bilang tidak akan membiarkanku mencium orang lain."

"Selama aku bisa melihatmu begini, tidak masalah."

"Sinting," gerutunya sembari tertawa.

Dia tidak benar-benar marah. Jujur saja, melihat Suna tersipu atau salah tingkah adalah hiburan yang langka. Meskipun, Osamu tetap tidak tahan dengan tatapan orang-orang. Apakah semua perempuan menerima tatapan seperti ini setiap saat?

Bahkan ketika Suna pergi membeli eskrim dan membiarkannya duduk sendiri di bangku taman dengan kantung-kantung belanjanya. Beberapa lelaki tampak memperhatikannya. Osamu memilih memainkan ponselnya. Meski hanya memutar-mutar menunya, setidaknya itu lebih baik daripada melihat mereka melambai padanya setiap kali mereka bertemu mata.

"Hai, Manis!"

Osamu mengabaikan sekelompok lelaki yang lewat. Sayangnya, itu bukan pilihan yang terlalu bagus. Osamu ragu dia punya pilihan bagus di sini. Apa pun yang dilakukannya pasti tetap membuat orang-orang itu berhenti.

"Kita diabaikan, nih?"

Orang-orang sialan ini mengerubunginya. Entah apa yang mereka inginkan dari mencoba peruntungan dari gadis yang sedang duduk diam. Osamu selalu menganggap mereka menyebalkan. Dia selalu mencoba melerai mereka, meskipun Atsumu selalu bilang percuma. Akan tetapi, sekarang, ketika dirinya menjadi korban, Osamu bersyukur karena selalu melakukannya selama ini, meski dia pernah mendapat pukulan sebagai bayarannya. Yah, pada akhirnya, Atsumu dan dirinya menghajar mereka sampai babak belur.

Little Curse (SunaOsa/AtsuOsa) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang