Bab 16

266 52 6
                                    


Happy Reading (Semoga)

Kentarou menggeram tertahan. Kepalanya terasa mau pecah ketika suara Suna Rintarou mulai menggema. Sejak pertama Kentarou merasuki tubuhnya, dia sungguh tidak mau diam. Selalu mencoba untuk mengambil alih tubuhnya, terutama ketika dia mulai mendekati Osamu. Suna selalu ada di sana dan mengedor pintu kesadarannya, mencoba mengambil alih tubuhnya, atau meratap karena hanya mampu melihat.

"Diamlah!" geramnya. Kali ini dia ada di tengah hutan setelah meninggalkan Osamu yang demam beristirahat. "Diamlah, Brengsek!"

Jangan lakukan itu! Suara itu menggema lagi. Jangan lakukan itu pada Osamu!

Suara itu selalu muncul saat dia hendak menjalankan rencananya. Suara itu muncul ketika dia telah menindih Osamu yang tertidur atau ketika dia berhasil menggoda Osamu, atau saat dia sedang menyiapkan ritual ini. Suna selalu mengganggu setiap pikirannya dan hal itu mulai membuatnya memikirkan keputusannya.

Suna tahu betul bagaimana dia memanfaatkan hal itu.

Kau menyukai Osamu sebesar aku menyukainya.

"Diamlah, Bedebah!" bentaknya sekali lagi. "Aku menyukai 'dia', karena itulah aku akan merubahnya menjadi siluman sepertiku."

Osamu akan sedih, kau tidak ingin dia bersedih.

"Aku tidak peduli. Selama dia ada padaku selamanya, aku tidak peduli. Osamu akan menyukainya cepat atau lambat. Dia akan menerima keadaan itu ketika aku selesai nanti," geramnya. "Dia akan disambut oleh makhluk-makhluk yang mencintainya."

Dia tidak akan bahagia.

Kentarou menenggelamkan suara itu paksa. Tidak ada gunanya mendengarkan Suna. Manusia kecil brengsek yang sok menceramahinya soal cinta. Kentarou sudah hidup ratusan kali lebih lama darinya untuk mengetahui kebahagiaan yang sebenarnya.

Dia telah merelakan sang Terkasih untuk manusia bodoh demi kebahagiannya, tetapi yang didapatkan rubah itu hanyalah kemalangan. Dia mati karena memberi keturunan pada manusia dan jiwanya terjebak di dalam keturunanya. Tidak. Mungkin tidak terjebak, lebih tepatnya terlahir kembali, seolah berkata dia telah memberi Kentarou kesempatan kedua untuk membenarkan kesalahannya.

Dari kejadian itu, Kentarou tersadar bahwa dia akan mengambil peran jahat bila itu bisa membuat sang Terkasih, yang sekarang bernama Osamu, selamat dan hidup abadi. Bahkan bila dia akan dibenci Osamu, Kentarou akan mengambil peran itu dengan senang hati.

Sekarang, yang diperlukannya adalah bulan purnama dua hari lagi. Entah apakah kutukannya kembali mengubah Osamu menjadi gadis yang cantik, atau tetap menjadi dirinya. Sesungguhnya, Kentarou tidak peduli. Dia mencintai Osamu apa pun yang terjadi, dia mencintai Rubah itu apa pun yang terjadi. Gender bukanlah masalah yang besar untuknya.

Lusa, pikirnya. Lusa dan mereka akan bersatu. Aku akan memisahkan jiwa dan tubuh Osamu. Aku akan membawanya pergi, jauh dari Ichirou, jauh dari Miya, jauh dari manusia.

Kentrou kembali ketika dia menyadari sudah waktunya makan malam. Osamu pasti lapar hari ini. Dia tertawa kecil. Osamu yang selalu dia perhatikan selama ini. Mungkin mereka semua tidak menyadarinya, tetapi semenjak dia tanpa sengaja mengutuk Osamu dan mengetahui dirinya lah kekasih tercinta, Kentarou selalu mengikuti Osamu.

Dia selalu mengikuti Osamu dari jauh, terkadang akan mendatanginya bila mendapatkan tubuh untuk dirasuki. Kentarou tahu Osamu tumbuh menjadi lelaki menggemaskan yang menggemari makanan. Juga kebiasaan para rubah yang tidak mau kalah. Osamu—dan, sialnya, Atsumu—memilikinya. Mereka selalu berkompetisi untuk apa pun, bahkan hal remeh seperti lari ke rumah.

Little Curse (SunaOsa/AtsuOsa) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang