Akhirnya, bisa update juga setelah sekian lama✨
Ada yang rindu sama cerita ini???
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAAAA
Happy reading:)
Lintang memasuki sekolah sembari membayangkan apa yang akan dia dan Awan lakukan? Apa mereka akan makan di kantin bersama? Atau akan berduaan di taman sekolah? Ah, sepertinya Lintang ingin segera bertemu dengan Awan dengan cepat.
Saat Lintang sedang melewati lorong sekolah. Tiba-tiba, ada yang merangkul nya dari belakang. Sontak, membuat Lintang menoleh dan mendapati Baron yang sedang tersenyum padanya. Buru-buru Lintang melepaskan rangkulan Baron.
Lintang melipatkan kedua tangannya didepan dada. "Ngapain kamu rangkul-rangkul aku?"
Baron terkekeh. "Karena gue mau selingkuh sama lo! Sebelum ada Awan,"
"Jangan macem-macem ya!" ancam Lintang. "Kemarin Awan marah sama aku karena kamu!" curhat Lintang.
"Bagus dong kalau lo berantem. Jadi, hari ini lo sepenuhnya sama gue." Baron menaik turunkan alisnya.
"Tidak semudah itu Barongsai!"
Baron mendekatkan wajahnya ke arah Lintang. Sontak, membuatnya memundurkan wajahnya. "Lo harus tau. Gue suka sama lo Lin! Apa lo gak bisa jadi pacar gue? Gue tulus sayang sama lo. Dan gue gak mau kehilangan lo!"
Lintang meremas ujung roknya. Wajah mereka begitu dekat sampai-sampai nafas Baron pun terasa oleh Lintang. Jantung Lintang berdegup cukup kencang. Baron terus menatap Lintang lekat. Lelaki itu enggan menjauhkan wajahnya dari hadapan Lintang.
"Awan gak pernah cinta sama lo! Lo jangan percaya dengan apa yang semua dia omongin!" lanjut Baron. Lintang hanya fokus menatap wajah Baron yang dekat dengannya. Dilihat-lihat juga Baron sangat tampan. Matanya yang tajam. Bibirnya yang seksi dan juga hidungnya yang mancung.
"Menjauh dari pacar gue!"
Suara itu datang dari Awan yang sedang melihat mereka berdua dari ujung lorong sana. Lintang langsung mendorong tubuh Baron dari hadapannya. Awan menghampiri Lintang dan Baron dengan memasukkan tangannya kedalam saku.
"Itu bukan seperti apa yang kamu pikirin Wan!" ujar Lintang mencoba untuk membuat Awan tidak berpikir macam-macam.
"Emangnya gue mikir apaan?" tanya Awan ketus pada Lintang.
Lintang terdiam dengan balasan Awan. Lintang hanya takut jika Awan berpikir macam-macam tentang ia dan Baron. Ia takut jika Awan berpikir jika Lintang selingkuh.
Awan melirik Baron dingin. Lalu, memegang tangan Lintang dan membawanya pergi menjauh dari Baron yang sepertinya masih berharap jika Lintang akan menjadi pacarnya.
Gue berharap Awan bener-bener sayang sama lo! batin Baron.
☁️☁️☁️
"Halo pacar," sapa Baron pada Lintang. Mereka tidak sengaja bertemu di perpustakaan.
"Pacar matamu!" ketus Lintang.
"Gue boleh ngasih tau sesuatu gak sama lo?" Tiba-tiba saja wajah Baron berubah seketika. Yang tadinya senyum-senyum tai ayam. Sekarang berubah menjadi serius.
"Apa?"
"Sebaiknya lo putusin Awan! Dia gak suka sama lo Lin! Dia gak bener-bener suka. Ada alasan, kenapa dia jadiin lo pacarnya," ungkap Baron tiba-tiba.
Lintang terkekeh. "Ngaco kamu Bar! Awan itu beneran suka sama aku,"
Baron memegang bahu Lintang mencoba meyakinkan perempuan itu agar percaya padanya. "Gue serius Lin. Gue tau Awan. Dia gak mudah berpaling dari cewek satu ke cewek lain,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Bulan Dan Matahari (Hiatus)
Teen FictionApa kita akan seperti bulan & matahari? Saling mengejar tapi tidak pernah saling memiliki? Eh, ralat. Kita tidak saling mengejar. Tapi, hanya aku saja yang mengejar. Sedangkan kamu tidak. Kisah ini menceritakan tentang perjuangan Lintang Pratika un...