Ninth

850 112 10
                                    

[Aksara sempet misuh gara-gara foto ini soalnya ga ada Aksara di dalam foto ini]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Aksara sempet misuh gara-gara foto ini soalnya ga ada Aksara di dalam foto ini]

__________

Aksara masih membeku setelah telfon yang sudah terputus beberapa menit yang lalu. Matanya tiba-tiba memanas seperti akan mengeluarkan sesuatu. Dadanya sesak ketika mengingat bagaimana cara kakaknya berbicara padanya. Aksara terkekeh, mereka dua saudara kandung, tapi bersikap seperti orang asing. Ada perasaan hangat yang tiba-tiba menjalar ditubuhnya meski hal itu tidak berlangsung lama karena sambungan telfon yang tiba-tiba terputus secara sepihak.

Awalnya, Aksara ingin mengeluh tentang apa-apa saja yang terjadi hari ini, alasan mengapa dia sakit, dan masih banyak lagi. Tapi dia harus menahannya karena gengsi yang terlanjur sudah menjadi tembok dan pembatas.

Gini-gini juga Aksara tahu diri, ngapain cerita sama orang asing?

Aksara bangun dari duduknya dan berjalan menuju lemari bajunya untuk mengambil jaket. Aksara diam-diam mengumpati dirinya sendiri kenapa dia dengan mudah mau pergi ke dokter setelah kakanya yang menyuruhnya. Aksara terkekeh, dia yang sakit tapi dia juga yang pergi ke dokter tanpa ada orang rumah yang mengantarnya.

Dia memesan ojek online melalui ponselnya. Awalnya dia ingin naik motor sendiri, tapi tadi Aksara hampir tersandung dan jatuh menggelinding ke bawah dari lantai atas tempat kamarnya berada jika saja dirinya tidak berpegangan pada pegangan tangga di rumahnya.

__________

[Bayangin aja ini visualisasi Aksara tiduran di Jenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Bayangin aja ini visualisasi Aksara tiduran di Jenan. Cuman bedanya posisi kaki sama kepala aja]


"Ada orangnya ga sih?"

"Lo coba liat, ada motornya ga?"

Jenan mengangguk. "Ada kok motornya."

"Suara lo kurang kenceng kali." Kata Naresh ke arah Rayyan yang sedang menunduk bermain game di ponselnya. Rayyan jadi menghadap Naresh dan mendelik.

Pelangi Aksara | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang