Sixth

828 90 3
                                    

[Anggap aja ini ceritanya mereka lagi di kantin]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Anggap aja ini ceritanya mereka lagi di kantin]

__________

Hari ini Aksara berangkat sekolah pagi pagi sekali. Itu karena tiba tiba saja papahnya pulang tadi shubuh dengan keadaan yang menurut Aksara...kacau sekali. Aksara ingin bertanya ada apa, tapi nyalinya tidak cukup berani. Alhasil, Aksara setelah mandi langsung buru buru berangkat sekolah tanpa mengisi perutnya.

"Bro, lo belum garap PR?" Tanya seseorang yang iba tiba datang dan langsung merangkul pundak Aksara.

"Ha?"

"Tumbenan lo berangkat pas lampu sekolah masih ada yang nyala. Biasanya juga pas lampu dah mati semua." Katanya lagi membuat Aksara mendengus kesal karena paham maksud sindiran itu. Aksara biasanya berangkat saat gerbang akan ditutup tapi tiba tiba, sekarang dia berangkat saat sekolah masih sepi dan langit masih sedikit gelap.

"Bokap gue balik asu." Katanya membuat Rayyan—yang tadi tiba tiba merangkul-—jadi berhenti.

"Ngapain?"

"Lah kan rumah dia, ya balik lah anjir."

"Buset masih pagi dah mara mara aja nih ganteng."

"Gue mau makan dulu ke kantin." Kata Aksara, lalu kembali berjalan setelah tadi Rayyan menghentikannya, "Lo mengganggu."

Rayyan yang ditinggal buru buru menyusul Aksara yang berlari menuju kantin. Aksara mengambil lontong sayur yang ada di meja dan beberapa gorengan seperti tempe, bakwan, dan tahu.

Aksara tiba di meja yang sedang di dudukin Rayyan sambil membawa sepiring makananannya dan teh manis, "Ga mau pesen nasi?" Tanya Rayyan sambil mengambil satu gorengan milik Aksara.

Aksara yang melihatnya langsung menepis kasar tangan Rayyan dan membuat gorengannya jatuh ke meja, "ASU GUE BELUM SARAPAN." Balasnya emosi sambil mengambil lagi gorengan yang jatuh.

"Aelah satu aja anjir, pelit amat." Aksara yang mendengarnya mendelik dan menatap Rayyan dengan tatapan tajam. Sedangkan Rayyan yang ditatap balas menatap Aksara tajam lalu membuang muka kesamping. 

Masih pagi jangan berantem dulu.

Aksara makan dengan tenang dan sesekali melirik Rayyan yang ada didepannya. Mood nya sedang tidak baik. Rayyan sempat memesan susu hangat tadi dan sekarang hanya tersisa setengah. Dari jauh Aksara bisa melihat Naresh dan Lala sedang berjalan bersama.

Aksara memukul keras pundak Rayyan membuat Rayyan yang sedang bermain ponsel kaget dan mengumpat dengan mantap.

"Apa sih, su?"

Aksara menunjuk kedua orang tadi dengan jari telunjuknya. Rayyan mengikuti arah jari telunjuk Aksara dan melihat dua orang yang sedang berjalan bersama di lorong kelas 11, "Naresh lagi deket sama dia?"

Pelangi Aksara | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang