74. Sebuah Asa

70 25 0
                                    

Goresan Tinta → 74. Sebuah Asa.
.

.

.

⸙͎⸙͎⸙͎

Apa gunanya memberi harapan, jika akhirnya kamu sendiri yang mematahkan.

Untuk apa kamu menyuruhku tetap bertahan, namun kamu sendiri pergi meninggalkan.

Kamu yang menyembuhkan luka lama namun kamu juga yang membuat luka baru itu ada. Kamu yang mengobati namun kamu juga yang menyakiti.

Kalau kamu saja telah pergi, lalu untuk apa aku tetap disini?

Menantimu kembali? Rasanya itu tidak mungkin terjadi.

Terimakasih untuk kenangan singkat ini, Walau lebih banyak menghadirkan luka di hati dibandingkan kebahagiaan diri ini.

Namun setidaknya perlu aku apresiasi, hadirmu dalam waktu sesingkat ini, mampu mengubah diri ini.

Walau akhir nya kita berjalan sendiri-sendiri, tak lagi saling berkomunikasi,
dan pada akhirnya menjadi seasing ini.

Aku tau yang datang pasti akan pergi, hanya saja aku tak menyangka jika perpisahan datang secepat ini.

Kemarin aku masih berpikir bahwa kisah ini tak akan pernah berakhir, dan kebahagiaan akan selalu terukir.

Namun setelah takdir berucap kisah ini harus berakhir, perlahan kesedihan kembali hadir.

Senyum yang terukir seolah mencair
terganti dengan air mata yang tanpa disadari telah mengalir.

sndykalagirl_

⸙͎⸙͎⸙͎

[12 Juni 2021]
184 words.

Goresan TintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang