Kepingan ke-4

9.1K 2K 1.1K
                                    

D A N I E L

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

D A N I E L

Bacanya pelan-pelan aja biar nggak emosi wkwk.

Sejak sampai di rumah pukul lima pagi, Putri sudah sibuk berkutat di dapur untuk membuatkan menu sarapan untuk si kembar. Di rumah sakit Felix tidak ditinggal sendirian. Ia sudah menyuruh Bi Laras—asisten rumah tangganya untuk menggantikan perannya.

Selain Bi Laras, ada juga Dewi yang merupakan baby sitter si kembar. Putri tidak perlu khawatir lagi saat dua wanita itu mengambil peran untuk membantu menjaga Felix-nya.

Cemas jika Felix sudah bangun sebelum ia kembali ke rumah sakit, Putri melakukan pekerjaannya dengan terburu-buru sampai kurang memperhatikan keselamatan. Karena itulah ujung tajam pisaunya tidak sengaja menggores telunjuk saat memotong wortel. Putri meringis kesakitan lalu mengalirkan air ke telunjuknya yang mengeluarkan darah segar cukup banyak.

Luka sekecil itu tentu tidak membuatnya kehilangan semangat. Ia tetap berusaha keras untuk membuat sarapan untuk Felix juga Felly. Putri yakin, Felly pasti akan datang pagi-pagi untuk menjenguk kakaknya dalam keadaan belum sarapan.

Sejauh ini, sup ayam buatannya selalu menjadi menu andalan. Sup ayam adalah hidangan terenak yang ia sajikan menurut si kembar. Semoga saja Felix dan Felly tidak bosan dengan hidangan itu. Urusan dapur, Putri akui memang ia cukup payah. Ia selalu mengandalkan asisten rumah tangganya untuk banyak berperan.

Sejak bercerai dengan Daniel, Putri memutuskan kembali bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Kebutuhan kedua anaknya tentu Putri tidak perlu ambil pusing. Uang yang Daniel kucurkan setiap bulan untuk si kembar nominalnya sangat cukup untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Bahkan besarnya lima kali lipat dari gaji yang ia terima dari kantor tempatnya bekerja.

Meskipun uang yang Daniel berikan setiap bulannya bisa dibilang sangat banyak, Putri yang merasa tidak berhak atas uang itu, memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia tidak mau menjadi wanita tidak tahu diri yang masih mengandalkan mantan suaminya.

Sisa uang si kembar pun selalu ia tabung yang nantinya untuk kebutuhan mereka. Selain rumah yang saat ini ia tinggali, tidak ada harta Daniel yang ia ambil untuk kebutuhannya sendiri.

"Nggak buruk. Semoga Felly masih suka sama ini," gumam Putri setelah mencicipi sup buatannya.

Dering ponsel yang terdengar membuat Putri berlari ke arah meja makan. Melihat nama Rey tertera di layar ponsel, Putri tidak ada alasan untuk menolak. Ia pun langsung menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan itu.

"Hallo, Rey. Aku lagi masak buat Felly sama Felix. Sup ayam lagi, semoga mereka nggak bosen, ya."

"Bau harumnya sampe sini loh, Put." Jawaban dengan nada jenaka itu terdengar disusul kekehan.
Tawa renyah Putri mengudara. Wanita itu kembali meraih sendok sayur untuk mengaduk-aduk supnya. Tangan kiri tetap pada tugas menempelkan ponsel ke telinga.

DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang