Shyna Laurencia atau yang kerap di panggil Shyna. Ia baru pindah dari Bandung ke Jakarta. Setelah sekian lama, akhirnya Shyna bisa menatap lagi kota kelahirannya. Shyna sempat tinggal di Jakarta selama beberapa tahun. Dulu, keadaan Jakarta sekarang terlihat semakin ramai di banding dulu dan semakin mempesona, Shyna yakin jika dirinya pasti akan betah di sini.
Hari ini adalah hari pertama Shyna masuk sekolah. Ya, dia sekolah di SMA Kurawa yang sangat populer di international high school.
Shyna melangkah dari pintu gerbang memasuki lingkungan sekolah. Shyna melihat sekeliling, sekolah lamanya dan sekolah barunya tak jauh berbeda. Ia melewati kelas demi kelas mencari kebenaran kelas barunya, kini ia sudah sampai di kelas paling pojok, benar ini kelasnya. Shyna masuk kelas, suasananya sangat riuh. Matanya menjelajah mencari bangku kosong. Terlihat bangku kosong di belakang, di samping murid perempuan yang sedang sibuk bermain ponsel. Shyna menghampirinya.
"Hai," sapa Shyna berusaha sopan. Ya, sudah tahu sendiri gimana sikap asli anak ini. Gak lucu kan masa di sekolah baru langsung songgong, minimal basa-basi dulu gak sih.
"Eh, hai! Anak baru yah?"
"Iya. Salken, gue Shyna." Shyna mengulurkan tangannya lalu dibalas olehnya.
"Sinta."
Tak lama kemudian, seorang guru masuk ke kelas. Suasana pun langsung hening seketika.
Guru tersebut menatap Shyna. "Kalian bisa liat, ada murid baru di sini, maju dan perkenalkan dirimu," Perintah Bu Tika.
Shyna mulai bangkit dari tempat duduknya lalu maju ke depan, kini semua pasangan mata tertuju padanya. Bermacam-macam ekspresi yang mereka tunjukan, dari yang sinis, maupun yang bergosip, ada juga yang mungkin terpana melihat kecantikan Shyna, sudah pasti sekolah nya kini kedatangan primadona baru yang jelas bakal jadi makanan para cowok-cowok di sini dan menjadi saingan baru bagi cewek-cewek cantik dan populer.
"Hai, nama gue Shyna Laurencia, gue pindahan dari Bandung. Gue harap bisa berteman baik dengan kalian semua."
Tiba-tiba, seorang cowok mengangkat tangannya. "Udah punya pacar belum?"
"Boleh minta nomer WhatsApp gak?"
"Pulang sekolah jajan-jalan yuk mau gak?"
"Lo jomblo kan, kalo iya Gue boleh ngisi gak?"
Kiranya itu beberapa pertanyaan yang mulai terlontar dari anak laki-laki di kelas ini yang seketika sukses membuat suasana kelas kembali riuh.
"Sudah, anak-anak, sesi pertanyaan nanti saja pas waktu istirahat, sekarang kita mulai pelajaran. Ntar waktu Ibu abis sama sesi tanya jawab. Shyna silahkan kamu kembali ke tempat duduknya," ucap Bu Tika.
Shyna mengangguk dan kembali ke tempat duduknya.
***
Bel sekolah berbunyi, itu tandanya istirahat. Shyna memilih untuk tetap di kelas, ia sibuk menyalin materi yang tadi belum sempat di catatannya.
"Lo gak ke kantin?" tanya Sinta.
"Engga, gue males keluar."
"Kenapa? Di sini tuh makanannya enak-enak tau. Pokoknya lo harus cobain seblak buatan nya mbak Sugi, itu paling favorit deh, apapun yang di buat mbak Sugi pasti enak. Gue jamin seribu persen." Shyna sedikit kaget melihat Sinta, baru saja kenal udah berani nyerocos aja tuh mulut, emang gak salah pilih sih kalo Sinta jadi temannya sekarang, Shyna rasa Sinta tak jauh beda dengan nya. Sudah jelas pasti dia akan betah berteman dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVIN GERLANGGA
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA:) Di saat aku menggenggam tasbihku, dan kau menggenggam salibmu. Apakah itu mungkin buat kita untuk bersatu? Tuhan kita beda, kita seamin namun tak seiman. Di saat aku mengucapkan 'Assalamualaikum' dan kau mengucap 'shalom'. Di...