O2 || Bond

688 123 16
                                    

"Hikss.. Ibu.. Ayah.."

Aula rumah suma di penuhi rasa sedih dan kasihan.

Melihat gadis kecil yang duduk di sekolah menengah itu menangis, karena di tinggal kedua orang tuanya untuk selamanya.


Grepp


"Tak apa Jira.. masih ada Kakak di sini yang akan menjaga Jira."

Anak laki-laki yang baru saja datang itu langsung duduk di depan Jira kecil yang tengah menangis dan memeluknya dengan erat, mengusap lembut puncak kepalanya sembari mengatakan kata-kata penenang.

Tuan dan Nyonya Lee juga yang baru datang langsung duduk di kedua sisi Jira kecil.

"Tak apa Jira.. Bibi yang akan menjadi Ibumu mulai sekarang." ucap Nyonya Lee.

"Benar Jira.. Paman juga yang akan menjadi Ayahmu mulai sekarang."

Sejak saat itu, Keluarga Lee yang di kenal sebagai pengusaha sukses di berbagai negara itu menjadi Keluarga Angkat si gadis malang Chae Jira.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Eh?!

"Hei pria tua, gadis ini sudah baik ingin memanggilkan taxi untukmu. Kenapa kau malah ingin memukulnya?"

Jira membuka matanya, melihat seorang pria yang menahan tangan pria paruh baya itu.

Merasa di tatap, pria itu menatap Jira kembali.

"Hai Kak.. kita bertemu lagi."

Sontak membuat Jira mengerutkan dahinya "Kim Sunoo..?"

Pria pemilik nama itu tersenyum, "Kakak ingat aku?" tanyanya senang.

Karena masih bingung dengan apa yang terjadi, membuat Jira hanya mengangguk.

"Syukurlah kalau begi--"


BUGHH


Satu pukulan yang di dapatkan Sunoo, sukses membuatnya menabrak meja kasir lalu jatuh.

Jira dan Jake yang melihat itu langsung menghampiri Sunoo dan membantunya berdiri.

Sunoo yang mendapat pukulan dari pria paruh baya yang tengah mabuk itu hanya menghela nafas, seraya menyeka darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

Tangannya bergerak merogoh saku celanya. Mengambil benda pintar itu, lalu melakukan panggilan suara.


"Halo Kak.."

'...'

"Jangan teriak."

'...'

"Aku tidak buat masalah, hanya dapat masalah saja."

'...'

"Ah Kakak, jangan teriak ku bilang."

'...'

Number Four 「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang