"Kau tak apa..?"
Yang di tanya hanya menggeleng pelan sebagai jawaban. Sembari sesekali meringis pelan karena rasa sakit kepalanya, Jira juga mengepalkan tangan kirinya dalam diam.
Dirinya berusaha se tenang mungkin. Mengatasi rasa sakit di kepala dan di pergelangan tangan kirinya.
Omong-omong, sekarang mereka tengah dalam perjalanan. Setelah dari pantai tadi, Sunghoon mengajaknya makan siang lebih dulu. Sebelum akhirnya mereka kembali berjalan.
Sejenak Jira menghela nafas, rasa sakitmya sudah mulai mereda. Maniknya melirik sang pria di samping kanannya, yang kemudian beralih pada tangan Sunghoon yang setia menggenggam tangannya.
Jira terkekeh pelan. Maniknya menelisik tangan kirinya yang digenggam Sunghoon, pria itu tengah mengemudi dengan satu tangan. Cincin dengan batu safir berwarna perak yang tadi Sunghoon pakaikan di jari manisnya sangat indah.
Jira menyukainya.
"Sepertinya kau sangat menyukai cincinnya.." ucap Sunghoon tiba-tiba.
Jura tersenyum yang kemudian di susul anggukkan pelan darinya, "Aku sangat menyukainya.."
"Cincinnya saja..?" si pria kembali bertanya.
Jira kembali dibuat tertawa lagi, melirik si pria yang tengah menyetir. Sesekali juga Sunghoon melirik Jira yang kemudian dirinya kembali terfokus pada kemudi.
"Kalau aku jawab iya, bagaimana..?" kekehan Jira terdengar di akhir kalimatnya.
Sunghoon hanya mengangkat kedua bahunya acuh, "Kalau seperti itu, aku tak bisa apa apa.." ucapnya?
"Dibandingkan dengan cincinnya.. aku lebih menyukai yang memberinya, kau tau.." Jira berucap, tangannya semakin erat menggenggam tangan si pria.
Jira tau ini aneh, namun ini benar. Rasa sakit di kepala dan di pergelangan tangan kirinya hilang begitu saja, saat tangannya di genggam erat oleh Sunghoon.
Baiklah, abaikan hal itu.
Yang lebih mengganggu sekarang adalah, tanda di pergelangan tangan kirinya -tanda kontraknya dengan Sunghoon ini perhalan mulai memudar.
Jira tak tau apa Sunghoon melihatnya juga atau tidak. Tanda itu berubah, beterbangan menjadi partikel dan menyebar acak di udara.
"Jangan khawatir, hanya tandanya yang hilang.. aku tak akan ikut hilang juga." ucap Sunghoon tiba-tiba.
Jira menoleh bingung, "Apa..?"
Sejenak Sunghoon menoleh, menatap si gadis kemudian kembali terfokus pada kemudi.
"Itu karena kita sudah mengakhiri kontraknya.."
".. dan memutuskan untuk menikah."
"Sudah selesai. Aku sudah mengurus semua keperluan dan kebutuhan kalian berdua sampai 2 tahun ke depan." Beomgyu berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Number Four 「✔」
Fantasy"Perkenalkan, aku Nomor 4. Makhluk sempurna yang dibuat untuk mengabulkan permintaan manusia." Menjalin kontrak dengan makhluk ciptaan yang sempurna, itu hal buruk atau hal baik..? Most Impressive Ranking : → #1 jira → #2 jira → #13 choiy...