12 || Error

309 89 105
                                    

"Apa?! Kau menghapus ingatannya?!"

Si gadis meringis, mendengar pekikan melengking tadi membuatnya kesal.

"Iya, aku menghapus ingatannya. Kenapa memangnya?" kini giliran sang gadis yang bertanya balik.

"Memangnya kau mengikat kontrak dengan manusia itu? Bukankah sudah tugas Nomor 4 karena dia yang terikat langsung dengan kontrak? Kenapa kau seenaknya berbuat seperti itu?"

Kedua bola mata cantik itu memutar malas, perkataan rekannya tadi terlalu berlebihan.

"Ck, muak.. aku muak melihat manusia lemah itu yang selalu membebani Nomor 4." tukas nya.

"Lalu? Apa hubungannya denganmu? Nomor 4 yang di bebani secara langsung saja tidak memberikan laporan keluhan dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa. Kenapa jadi kau yang repot?"

Hening.

Perkataan rekannya tadi sedikit menohok, namun tak ada pengaruh. Dirinya akan tetap menjaga Nomor 4 nya.

"Diam. Jangan berani kau ikut campur. Aku yang akan menyelesaikan semua ini." tegasnya.

"Kau sudah kelewatan. Kau sudah terlalu ikut campur dalam urusan Nomor 4.." sang rekan menjeda ucapannya.

".. di kontrak Nomor 4 sebelumnya kau juga seperti ini. Bahkan kau membunuh manusia yang terikat kontrak dengannya dan membuat Nomor 4 di atur ulang.." lagi-lagi sang rekan menjeda ucapannya.

".. sadarlah, kalau kau terus seperti ini Nomor 4 yang akan menanggung akibatnya karena semuanya mengira bahwa Nomor 4 yang terus berhubungan denganmu.."

".. atau lebih buruknya, Nomor 4 akan di musnahkan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Kurang ajar."

"Apa attitude seorang pria memang seburuk ini..?"

Nafas Sunghoon tercekat, ada apa dengan gadisnya?

"Ji-jira.."

"Kau mengenalku?" si gadis mengintrupsi ucapannya -masih dengan nada bicara yang kurang enak didengar.

"Ke-kenapa kau--"

"Jira!" seruan dari suara Taehyun memotong ucapan Sunghoon lagi.

"Kakak.." Jira berlari dan berhambur memeluk Taehyun, dirinya memilih menjauh dari pria asing yang sudah memeluknya seenaknya tadi.

"Kau tidak apa-apa? Kau baik-baik saja 'kan? Tadi Dokter bilang setelah sadar kau langsung pergi dari kamar. Kenapa? Ada apa?" kedua tangan Taehyun menangkup wajah Jira. Maniknya menelisik, mencari letak luka yang ada dengan sorot mata yang khawatir.

"Te-tenanglah. A-aku baik-baik saja.. tapi.." kini keduanya menatap Sunghoon yang sedari tadi mematung di tempatnya berdiri.

Ah, Taehyun paham.

Number Four 「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang