Sia menyipitkan matanya, ketika melihat barang-barang yang berkilau di ruangan yang seluas rumahnya ini.
Ia menganga tak percaya, inikah rumah sakitnya sultan? Karena seumur-umur Sia ke rumah sakit hanya untuk obat atau kondisi sangat darurat dan sisanya hanya ke puskesmas. Mahal tau gak.
Sia jadi takut kalau akan biaya nya nanti, itu karena kakak kelas kampret nya itu yang menyebabkannya ke rumah sakit, jadi dia akan menyalahkan orang itu.
Tapi masa iya ini rumah sakit?
Dengan nuansa abad pertengahan kayak gini? Seleranya aneh sekali, mungkin nanti Sia bakal nyolong beberapa benda sebelum pergi.
"Tu-tuan putri!" Seseorang berseru, Sia tidak tau bahasa mana yang dia gunakan tapi anehnya dia mengerti. Sungguh hal seperti ini mengerikan sekali.
Seorang gadis sekitar umur 18 tahunan dengan baju pelayan menatapnya ketakutan dan bergetar dengan tangan memegang wadah berisi air hangat.
Namun Sia hanya menatapnya datar, "siapa kau?"
Dia berlutut atau lebih tepatnya bersujud, huh suster ini aneh sekali udah pake pakaian pelayan sujud ga jelas pula ini.
"Maafkan hamba tuan putri saya tidak tahu anda sudah bangun secepat ini."
Risih, tentu saja.
Orang ini dari tadi hanya membicarakan hal aneh, dan apa katanya? Tuan putri? Sejak kapan rumah sakit membuat aturan seorang pasien adalah tuan. Apa dirinya saja yang ketinggalan zaman?
Tanpa mempedulikan itu Sia terus berbicara, "aku bertanya siapa namamu, bukan malah nerima minta maaf mu" Ketus Sia.
"Maafkan saya tuan putri!"
Sia hampir saja ingin mencekik makhluk dihadapannya ini hingga ia menyadari sesuatu, kenapa rambutnya sangat panjang, dan sejak kapan kulit burik nya jadi putih mulus seperti ini.
Ia menggeleng berusaha untuk tidak mempercayai kalau dia bereinkarnasi seperti yang ada dalam cerita novel wattpad dan manhwa yang menurutnya klise itu.
"Hei kau"
"Ya tuan putri?"
"Jawab pertanyaanku tanpa bertanya kembali, apa nama lengkapku? Siapa kau? kerajaan apa ini?"
Gadis itu mengerjap sebentar, "nama anda adalah tuan putri Azurerasresia Loise Xavier, nama saya Anna dan ini kerajaan Celestial nona"
Kamvretos :)
"Oh, pergi dan ambilkan aku air" Cuek Sia padahal dia udah shock berat.
"Untuk apa tuan putri?"
"Untuk menyiramnya padamu, ya untuk diminum untuk apalagi?"
Anna sedikit takut dan keluar untuk mengambilkan air.
Sia diam sejenak, turun dari kasur, berlutut dan menutup wajahnya.
"... Aakhhh" Sia akan stress sekarang, padahal asli dia belum mati, walaupun dipukul batu besar Sia benar-benar yakin kalau dia belum mati.
Ia memejamkan mata ketika banyak ingatan menyelip masuk dan merasakan ikatan jiwa antara Mersia dan... Siapa tadi?
Azrael? Azuel? Azraresmersia? Apaan ih! Nama kok ribet amat sih. Itu niat bikin nama atau bikin password buat akun gugel?
Sia tau dia telah memasuki tubuh si antagonis atau lebih tepatnya bereinkarnasi atau reinkarnasinya? Bodo amatlah, Sia selalu melupakan nama yang panjang.
Dia selalu menyebut antagonis dengan sebutan Sia juga karena di ujungnya yang sama-sama Sia.
Kalau dipikir-pikir juga kenapa di dunia novel ada yang namanya jiwa? Atau nyawa? Padahal enggak lebih dari sebuah novel?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST
Historical FictionTidak disangka aku bereinkarnasi menjadi si antagonis. Yang pasti ni cerita enggak klise