eits~ gak kena :v

73 13 0
                                    

Sia berjalan-jalan ditaman untuk me reload otaknya yang udah drop.

Sebagai Mersia didunia yang satunya lagi, sejujurnya dia tidak begitu suka taman, katena dia benci nyamuk, mau bagaimana lagi hp pun tidak ada.

Menghela nafas panjang, untuk yang ke 175 kalinya, Sia telah berada disini selama 4 hari. Sumpah pingin balik, ga betah! Apalagi isinya orang asing semua.

Hiks, pingin nge jailin orang, untuk pelayan mereka tiba-tiba menjadi sangat penurut.

Entah apa yang telah dilakukan Sia, cuci otak? Mungkin saja.

Kembali menghela nafas panjang yang ke 182. Gabut sampai pingin bunuh orang, itu yang ada dipikirannya. Jujur Sia juga terkejut sendiri, selalu saja ada rasa benci, iri, bahkan ingin melakukan kekerasan berlebih sampai pingin bunuh orang.

Apakah ini karena Azurerasresia? Entahlah hanya author yang tau.

Memutuskan untuk melakukan tea time, Sia kembali menuju mansion, hingga mendengar suara laknat kayak iblis dajjal.

"Wah wah, kenapa ada serangga nyasar disini? " Sinis Samuel Heshbica Xaviera, sedangkan Norlan pengawal pribadinya hanya menghela nafas lelah.

Ini dia si putra mahkota, putra mahkota menghormati Azurerasresia sebagai guru berpedang di usia 15 tahun, tapi kini masih 13 tahun. Sekali lagi Sia menghela nafas karena nama yang merepotkan itu.

Kenapa si penulis suka banget bikin nama kek password sih?!

Author : hehe

Sia menghela nafas dan memberikan salam penghormatan, "saya memberi salam pada yang mulia putra mahkota, cahaya mentari yang berharga dan permata paling langka bagi kerajaan Xaviera" Ucap Sia yang terkesan meledek.

Mereka terkejut, tentu saja. Karena pertama kalinya mendengar Sia yang bicara sinis sekaligus meledek putra mahkota yang merupakan kakaknya. Norlan hanya tersenyum menahan tawa.

"Lupakan apa yang kau lakukan disini? Hai sampah" Sarkas Samuel.

Kejam juga kau, maaf tapi aku lebih badass

"Saya tinggal dimansion ini yang mulia, bukankah saya yang harus bertanya kenapa anda kemari? Oh anjing Kekaisaran" Balas Sia sopan dan lembut tetapi menusuk.

Norlan mengacungkan jempol diam-diam.

"Sialan!" Samuel hendak menampar Sia, namun Sia menghindar dengan cepat.

"Eits~ gak kena" Ejek Sia dengan gerakan menyebalkan.

Samuel hendak memukul bertubi-tubi, "gak kena~ gak kena~" Sungguh gadis ini minta ditabok.

Hingga akhirnya Samuel terjatuh dengan sendirinya.

Sia hampir tertawa terbahak-bahak, jika tidak melihat kaisar dengan tatapan tajam mengawasi mereka berdua dan menuju kearah mereka.

Kaisar Alexandro David Xaviera.

Sunyi.

Tanpa salam, tanpa memberi penghormatan ataupun tundukan kepala.

Tanpa ba bi bu Sia menunjuk Samuel.

"Dia yang mulai duluan"

"Hei!" Samuel berseru tak terima.

"Hai?" Sia memasang tampang bodoh seakan teriakan Samuel itu adalah sebuah panggilan.

"Atas dasar apa aku mempercayaimu?" Tanya kaisar tajam, itu katena dia tau kalau Azurerasresia lah yang pertama pembuat onar.

"Atas dasar aku yang tidak bertemu kalian selama 4 hari" Balas Sia penuh hormat.

Kaisar terdiam, "mana saksinya?"

Sia beralih menunjuk Norlan.

"Itu benar yang mulia kaisar" Norlan menunduk hormat. Merasa puas karena telah mengadukan tuannya ini, entah penganiayaan apa yang dilakukan Samuel hingga ia seperti ini, tapi Sia bersyukur atas itu. Samuel hanya mampu melotot tajam.

Kaisar kembali terdiam.

Hahah mamam tuh, gimana rasanya? Kek tai kuda kan? Sia tertawa dalam hatinya.

"Dua belas hari lagi akan datang pangeran kerajaan Birthney, jangan mempermalukan kekaisaran, juga Azurerasresia kau jangan keluar dari mansion sampai hari itu"

"Tentu saja oh yang mulia kaisar yang Agung dan—" Ucapan Sia terpotong.

"Diam" Alexandro yang dari awal memperhatikan perikaian mereka dari awal dan berbalik melangkah pergi.

Samuel seakan menerawang masa depan yang tidak tepat, dia bisa membayangkan Azurerasresia yang mengacau didepan pangeran Birthney.

Melirik sinis Sia ia kembali mengejek, "ya sekali sampah tetaplah sampah"

Sia menunduk hormat, "benar yang mulia, sekali anjing pun tetaplah anjing"

Samuel hendak menendang Sia, tapi untuk sekali lagi itu gak kena.

"Eits~gak kena lagi :v" Ucapnya dengan senyum penuh meledek.

Norlan sudah tak mampu menahan tawanya, dan para pelayan yang diam diam menonton hanya menundukkan kepalanya agar tidak kelihatan tertawa.

Ahh~ senangnya membuat orang menderita.




THE BESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang