Sia berjalan dengan dua buku yang diapit ditangan kirinya dan buku yang dia baca sambil berjalan, tenang lorong ini lebar.
Gak bakalan ada adegan klise para pembully yang datang sengaja menyenggol dan membuatnya jatuh lalu menghinanya bukan?
Seseorang menyenggol Sia.
Oke aku salah
Namun bedanya dia tidak jatuh dan hanya mundur satu langkah.
"Kenapa si pembuat onar masih ada disini?"
"Ck, merepotkan"
"Sungguh kenapa kaisar membiarkan anak itu ada disini"
Hei! Kau pikir aku tuli huh?
"Dasar sampah, lebih baik kau mati saja"
Deg
Sia terdiam, namun ia menunduk hormat.
"Seseorang yang menyumpahi orang lain untuk mati biasanya akan berbalik pada orang yang menyumpahinya hingga dia yang akan mati duluan loh, putri" Sia menatap sinis "saya harap anda menjaga kata-kata anda, menyumpahi itu sungguh tidak layak bagi seorang putri kerajaan. Bahkan saya yang sampah ini masih tau apa itu tata krama"
Dia melotot, kesal "awas saja kau", seorang pangeran mungkin bungsu hendak mendorong Sia namun Sia dengan mudah menghindarinya.
Memutar bola mata malas Sia melanjutkan membaca buku sambil berjalan seakan tuli dari ocehan para putri dan selir.
"Pembuat onar!" Seru salah satu putri dari selir sambil merampas buku yang dipegang Sia.
Oke aku makin marah sialan
"Pembuat bubur tusuk" Sarkas Sia.
Perjalanan dari perpustakaan menuju kamar pun harus terhenti. Hari ke-6 di dunia sialan ini, huh melelahkan.
Kapan aku bisa kembali?
"Kau hanya seorang putri tanpa ibu masih berani huh?" Sinisnya.
Hati Azurerasresia sakit mendengarnya, ibuku masih hidup kampret.
"Anda seorang putri yang tidak bisa hidup tanpa ibu, tentu saja saya sangat berani" Dia menggunakan kesopanan dalam berbicara, namun ucapannya tidak seindah sikapnya.
Dia menggeram marah, jika kalian lihat dari sini mungkin wajahnya seperti mak lampir kesurupan setan, atau memang sudah setan yah? "kau!"
"Ya ada apa dengan saya?" Tanya Sia dengan sok polosnya.
"Brengsek beraninya kau!" Ibu dari putri itu mendekat dan hendak menampar, Sia menghindar tapi alhasil dia menampar orang lain.
Yaitu yang mulia kaisar sendiri! Yeay!
Tanpa sadar Sia tersenyum.
Tatapan kaisar menajam "beraninya kau!" Dengan suara iblis dan tatapan nerakanya, ia pun berkata "cambuk dia 100 kali!"
"Mo-mohon ampuni hamba yang mulia" Dia bersujud, "itu semua salah gadis iblis itu!! Dia yang harusnya dihukum!"
"Iti simiwi silih gidis iblis iti, dii ying sihirisnyi dihikim, sekarang lihat siapa yang pembuat onar? Ah bukan ya, anda pembuat bubur tusuk" Sarkas Sia penuh ejekan.
"Brengsek!" Dan kini anaknya yang berlari mendekat dan
Plakk!
Dengan segala kemarahannya dia memukul wajah area pipi Sia hingga Sia terjatuh.
Tertampar!
Seseorang sepertiku bisa ditampar oleh cewek lomteh sepertinya? Menyedihkan
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST
Historical FictionTidak disangka aku bereinkarnasi menjadi si antagonis. Yang pasti ni cerita enggak klise