06

2 2 1
                                    

Happy reading guys.
Happy nice day

Saat ini Ayra sedang belajar karena besok ada quiz B. Indonesia. Jam menunjukkan pukul 2 siang, harusnya sekarang waktunya mapel sejarah Indonesia, tetapi guru yang mengajar hari ini tidak hadir karena sedang sakit. Daripada tidak ada kegiatan, ia pergi ke perpustakaan untuk belajar.

Saat sampai di perpustakaan, Ayra meminjam buku paket Indonesia dan membacanya. Ia duduk disisi kanan perpustakaan.

Baru beberapa menit Ayra duduk, terdengar suara tarikan kursi, Ayra mendongak dan didepannya menampilkan seorang Althaf yang sedang tersenyum kearahnya.

“Boleh duduk disini?” Althaf bertanya dengan senyum manisnya. Ayra mengangguk tanpa sadar. Ia terlalu terpaku pada senyuman Althaf.

Ya Tuhan! Jaga pandangan, ini sesuatu yang salah. Kenapa juga Ayra tadi mengangguk saja! Bodoh!

Tapi suka.

Pemuda yang ia sukai ada dihadapannya, ia terlihat fokus dengan bukunya. Ayra melihat buku yang dibaca Althaf. Ternyata itu LKS B. Indonesia.

“Lo ada quiz B. Indonesia?” Ayra yang penasaran pun akhirnya bertanya.

“Iya, besok jam pertama. Lo juga ada quiz? Itu Lo lagi baca paket Indonesia?” Ayra mengangguk mengiyakan.

“Iya, tapi quiz gue di jam terakhir, besok juga.”

“Wah kebetulan banget. Mau bantuin gue lagi ga Ra?” Ayra berpikir sejenak. Otaknya ingin menolak tapi hatinya tidak.

“Bantu apa?”

“Bantuin buat biografi, gue ga ngerti dan ga bisaa. Takutnya ada di soal essay besok.”  Ayra menghela nafas untuk menenangkan hati nya. Pemuda ini bisa-bisanya membuat jantung Ayra yang tadinya sehat menjadi tidak sehat.

“Gue ga maksa si Ra, kalo Lo gamau bantu gapapa.”

“Nanti pulang sekolah gue bantuin.” Althaf tersenyum.

“Nah gitu dong, ini baru Ayra yang gue kenal. Btw nanti bagian di rumah gue ya?” Ayra tentu saja tidak siap, apalagi dengan kemungkinan bertemu dengan orangtua nya Althaf. Belum apa-apa Jantung Ayra sudah tidak karuan.

“Ayah sama Bunda gue kerja, gaada dirumah. Dirumah cuma ada kakak gue dan pekerja rumah.” Seakan tahu apa yang Ayra pikirkan, Althaf berkata demikian.

“Lo tau aja pikiran gue.” Althaf tergelak. Ayra hanya mendelik kesal. Untung suka.

“Gue ngabarin dulu mama bentar.” Ayra beranjak keluar perpustakaan dan menelpon mama nya. Tidak khawatir lagi, Ayra sudah diizinkan oleh mama nya.

Ayra kembali masuk perpustakaan dan kembali duduk. “Udah diizinin, kesana nya bareng?”  Althaf mengangguk.

“Gue yang ngajak Lo, jadi gue yang harus tanggung jawab atas keselamatan lo.” Althaf berlagak saat mengatakan itu. Meskipun Ayra menunjukkan sikap sebal dengan tingkah Althaf, tak dipungkiri bahwa sekarang hatinya sedang dipenuhi kupu-kupu berterbangan. Geli sekali, perasaan asing yang baru bagi Ayra.

•••••••

Ayra menunggu Althaf diwarung depan sekolah. Ia tak ingin menunggu di parkiran karena terlalu banyak sekali orang, itu membuatnya risih. Sembari menunggu, ia membeli ice cream karena cuaca sedang terik sekarang.

Baru saja Ayra selesai membayar, suara klakson mengagetkannya. Ia berbalik untuk melihat siapa pelaku yang sudah membuat dirinya kaget itu. Pemuda berjaket abu itu membuka kaca helm full face nya. Ayra tahu itu siapa, ia bergegas menghampiri orang yang ada di motor itu dan langsung naik keatas motor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beauty's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang